Kali Gajah Wong

Ki Sapa Wira adalah seorang abdi yang bertugas memandikan Kyai Dwipangga, gajah milik Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram. Ki Sapa Wira memperlakukan Kyai Dwipangga seperti anaknya sendiri.

Pada suatu hari, Ki Sapa Wira tidak bisa memandikan Kyai Dwipangga karena ada bisul di ketiaknya. Ia meminta tolong adik iparnya, Ki Kerti Pejok, untuk menggantikan memandikan Kyai Dwipangga. Ki Kerti Pejok bersedia dan Ki Sapa Wira memberitahu bagaimana caranya agar Kyai Dwipangga menjadi penurut.

Ki Kerti Pejok berhasil memandikan Kyai Dwipangga. Ki Sapa Wira meminta Ki Kerti Pejok untuk memandikannya lagi karena ia masih demam. Ki Kerto Pejok bersedia.

Ki Kerto Pejok membawa Kyai Dwipangga ke sungai, tetapi sungai sedang surut. Ia kemudian membawa Kyai Dwipangga ke hilir yang airnya dalam dan deras. Tetapi tiba-tiba dari arah hulu datang banjir bandang yang sangat besar. Ki Kerto Pejok dan Kyai Dwipangga terseret hingga Laut Selatan.

Untuk mengenang kejadian itu, Sultan Agung menamakan sungai itu Kali Gajah Wong. Kali berarti sungai, gajah wong berarti gajah dan orang.