Berikut ini adalah pertanyaan dari titriatmojo pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Pengolahan sampah plastik masih menjadi kesulitan di sebagian besar rumah tangga. Sebagian masyarakat seringkali tidak memilah sampah. Sampah dicampur kemudian dibakar atau dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Padahal sampah tersebut bisa saja membahayakan lingkungan.
Dampak lingkungan yang terasa akibat sampah plastik adalah pencemaran. Bayangkan, bukankah setiap membakar plastik muncul asap hitam sangat tebal mencemari udara dan mengganggu pernapasan?
Begitu pula sampah yang terpendam di tanah maupun hanyut di perairan yang menjadi sebab ekosistem tanah dan air terancam. Kualitas air tanah pun menurun sehingga sumber air bersih berkurang.
Mengenal Konsep 3R dalam Pengolahan Sampah Plastik
Gaya hidup reduce, reuse dan recycle alias 3R bukan istilah baru. Anda mungkin sering mendengar atau bahkan sudah menerapkannya di rumah.
Konsep 3R tentu bagus jika diterapkan serius oleh masyarakat seluruhnya. Hal ini karena konsep mengurangi limbah plastik dimulai dengan mencegah barang tersebut memasuki rumah.
Pertama, Anda tidak memakai plastik sekali pakai (reduce). Kemudian, jika terpaksa membeli produk yang mengandung plastik, Anda memanfaatkannya kembali menjadi produk yang berguna (reuse).
Langkah terakhir, Anda bisa memberikan plastik ke pemulung, bank sampah, atau membawanya ke pusat daur ulang. Hal ini penting dilakukan plastik yang ada terlalu banyak dan tidak mungkin memanfaatkannya kembali.
Tips Pengolahan Sampah di Rumah dengan Metode 3R
Lakukan beberapa tips berikut untuk meminimalkan tumpukan sampah plastik yang bisa mencemari bumi.
1. Reduce (mengurangi sampah plastik)
Mulailah mengurangi bahan plastik yang tidak benar-benar dibutuhkan. Jika terpaksa membeli bahan yang dibungkus plastik, pilih kemasan besar agar sampah plastik tidak terlalu banyak.
Contohnya:
Saat belanja online, mintalah agar kemasan paket dibungkus dengan bahan ramah lingkungan. Plastik pembungkus bisa diganti kertas atau kardus, lalu bubble wrap bisa diganti potongan sisa kertas atau sabut kelapa.
Saat berbelanja di supermarket atau pasar, bawalah tas/keranjang belanja sendiri dari rumah. Jika perlu, bawa kotak dan stoples kaca untuk wadah beras, ikan, dan biji-bijian. Intinya, minimalkan pemakaian plastik dengan membawa wadah sendiri untuk berbelanja.
Membeli sampo atau sabun yang botol kosongnya bisa di-refill di toko khusus zero waste.
2. Reuse (memakai kembali)
Cobalah untuk memilih produk yang bisa dipakai berulang kali. Bisa juga memanfaatkan kembali barang yang masih layak pakai tanpa harus beli barang baru.
Contohnya:
Biasakan untuk selalu membawa botol minum/tempat makan yang bisa dipakai ulang. Begitu juga gunakan alat makan dan sedotan dari bahan stainless steel atau kayu yang awet dan bisa dipakai berulang kali. Hal ini untuk mengurangi sampah plastik dari makanan atau minuman memenuhi tempat sampah Anda.
Pemanfaatan sampah plastik bekas botol umumnya untuk dijadikan pot bunga. Beberapa plastik lain misalnya; ember, gayung, plastik tebal bekas camilan, atau bungkus minyak goreng juga bisa dipakai kembali untuk wadah tanaman sebagai pengganti polybag.
3. Recycle (daur ulang)
Mulailah dari rumah untuk memilah sampah organik dan non-organik. Sampah organik bisa dikumpulkan untuk dijadikan kompos. Sementara sampah non-organik seperti plastik, karet, kertas, kaca, bisa didaur ulang di tempat khusus.
Contohnya:
Untuk pengelolaan sampah plastik, sebaiknya diolah di tempat peleburan atau pusat daur ulang khusus di sekitar tempat tinggal Anda. Terutama jika ada logo khusus daur ulang di kemasan luar. Daur ulang di tempat khusus lebih aman karena petugas memiliki pengetahuan keamanan untuk mengelola sampah plastik.
Jika tidak terdapat logo daur ulang, Anda bisa memberikan sampah plastik pada pemulung atau bank sampah.
Solusi pemanfaatan sampah plastik kecil (bungkus sachet) adalah dengan mengkreasikannya menjadi produk handmade. Misalnya, tas, payung, sandal, atau kreasi handmade yang bernilai ekonomi. Meski kurang signifikan dalam menekan beredarnya plastik, cara ini menjadi pilihan bagi ibu rumah tangga dan pengrajin untuk mengolah sampah menjadi barang berguna.
Memang tidak semua orang mau dan mampu melakukan pengelolaan sampah. Apalagi jika hal tersebut dianggap ribet. Namun, jangan menyerah! Berusahalah semampu Anda untuk menjalani gaya hidup 3R.
Terakhir, jangan lupa untuk mengedukasi minimalnya keluarga terdekat untuk mendukung langkah positif ini. Tentunya demi bumi yang lebih bersih dan bebas sampah!
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lulunafisyah20 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 26 Jan 22