uraikan struktur isi dan strategis dakwah nabi Muhammad SAW di

Berikut ini adalah pertanyaan dari annisanb01 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Uraikan struktur isi dan strategis dakwah nabi Muhammad SAW di Mekah​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Karakteristik Dakwah Nabi Muhammad di Makkah

Sebagai kegiatan utama yang dilakukan oleh Rasulullah

Muhammad SAW, kegiatan dakwah di Makkah ini memiliki

karakteristik yang berbeda dengan kegiatan dakwahnya di

Madinah, hal ini disebabkan karena kondisi alam maupun

kultur yang berbeda antara Makkah dan Madinah. Sebagaimana

menurut Muhammad al-Gazhali dalam fiqh al-sirah yang

membandingkan antara Makkah dan Madinah. Makkah adalah

kota yang mempunyai sejarah panjang, aman dan membawa

berkah pada penghuninya. Hal tersebut terjadi karena didukung

kultur merkantilisme yang dimiliki penduduknya serta Ka’bah

yang merupakan symbol monoteisme. Adapun Madinah yang kita

kenal sebagai al-madinatul munawwaroh Pada masa pra-Islam, kota

ini dikenal dengan nama Yastrib. Menurut Abdussalam Hasyim

Hafidz dalam al-Madinah fi al-Tarikh, nama Yastrib merujuk pada

sebuah peristiwa bersejarah pada masa nabi Nuh. Dikisahkan,

ketika Tuhan menurunkan azab melalui banjir, nabi Nuh bersama

pengikutnya yang berada didalam perahu terdampar ditempat

ini. Namun, mereka tidak tinggal lama di Yastrib karena memilih

untuk tinggal di Juhfah.

Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah

masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada

dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat

Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid,

yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam

A.S. Mereka umumnya beragamawatsani atau agama penyembah

berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan

di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhalaberhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah,

Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat

Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang

dilakukan kaum Sabi’in.

Dakwah yang dilaksanakan di Makkah memiliki penekanan

yang berbeda daripada dakwah di Madinah, karena kondisinya

yang memang berbeda daiantara keduanya. Sebagai masyarakat

yang terkenal dengan paganisme, karena mereka menyembah

berhala, masyarakat Makkah memiliki kesetiaan terhadap para

leluhurnya dengan taqlid a’ma terutama dalam penyembahan

terhadap berhala sehingga dakwah pertama kali yang dilakukan

oleh Rasulullah adalah dalam bidang eskatologis/ keyakinan

(ketauhidan) . Dakwah pada fase Makkah lebih difokuskan

pada keesaan Tuhan karena kondisi masyarakatnya yang belum

bertauhid, sehingga Rasulullah merasa perlu untu membina

keyakinan bangsa Arab terutama Makkah ketika itu.

Kondisi bangsa Arab sebelum kedatangan Islam,

terutama di sekitar Mekah masih diwarnai dengan penyembahan

berhala sebagai Tuhan, yang dikenal dengan istilah paganisme.

Selain menyembah berhala, di kalangan bangsa Arab ada pula

yang menyembah agama Masehi (Nasrani), agama ini dipeluk

oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Di samping itu agama

Yahudi yang dipeluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman

dan Madinah, serta agama Majusi (Mazdaisme), yaitu agama

orang-orang Persia. ( Amin, 2010: 63).

Adapun karakteristik dakwah Nabi Muhammad di

Makkah dapat dibagi dalam beberapa hal yaitu:

1. Dakwah dalam Bidang Ketuhanan

Sebagaimana pada uraian di atas, bahwa dakwah

di Makkah lebih ditekankan pada bidang eskatologis atau

ketauhidan. Hal ini berangkat dari keprihatian rasulullah karena

melihat keberagamaan bangsa Arab terutama penduduk Makkah

yang masih musyrik pada saat itu. Maka kepercayaan masyarakat

Makkah akan dikembalikan kepada keyakinan terhadap keesaan

Tuhan (ketauhidan), sehingga patung-patung (berhala) yang

tersebar di Makkah akan dihilangkan sebagai bentuk penyembahan

masyarakat Makkah.

Mereka menganggap berhala sebagai wasilah atau

perantara terhadap Tuhan mereka dan sebagai personifikasi

dari keberadaan Tuhan. Upaya yang dilakukan oleh rasulullah

menyiarkan agama Islam memperoleh perlawanan yang hebat dari

suku quraisy, mereka beranggapan bahwa penyembahan terhadap

berhala ini merupakan kesetiaan terhadap leluhur. Apa yang

dilakukan sekarang merupakan bentuk penghormatan terhadap

nenek moyang meraka, sehingga mereka tidak mau menghianati

penyembahan yang sudah ada secara turun temurun.

Disamping itu, dengan berhenti menyembah berhala

dan mengikuti ajakan rasulullah, berarti kegiatan ekonomi atau

kegiatan mencari nafkah akan terganggu. Para pengrajin patung/

berhala menganggap penyembahan kepada Tuhan (Allah)

sebagaimana yang dilakukan oleh rasulullah dan pengikutnya

akan menghilangkan sumber mata pencaharian sebagian besar

masyarakat Makkah. Terkait dengan hal ini terdapat beberapa

ayat yang memang khusus bermuatan isi tentang ketauhidan.

Sehingga karakteristik ayat yang turun di Makkah dan Madinah

memiliki perbedaan.

Penjelasan:

semoga membantu ya (:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh grxsantuy35 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 20 Feb 22