D. 3.4 Dalam pertempuran Surabaya, Bung Tomo dan arek-arek Surabaya

Berikut ini adalah pertanyaan dari johanbrahmantya pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Dasar

D. 3.4 Dalam pertempuran Surabaya, Bung Tomo dan arek-arek Surabaya bekerja sama untuk meraih sebuah tuuan yaitu​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Peristiwa 10 November 1945 menjadi momen warga Surabaya untuk bersama-sama berjuang mempertahankan kemerdekaan. Pada momen tersebut tak lepas dari sosok Bung Tomo.

Pria bernama asli Sutomo ini dikenal sebagai pengobar semangat Arek-Arek Suroboyo untuk berjuang pada pertempuran 10 November 1945. Hal ini pula yang terlekat di sosok Bung Tomo. Demikian dilansir dari buku Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November karya Abdul Waid.

Usai berjuang dengan pena, ia berjuang dengan senjata. Pada peristiwa 10 November 1945 itu, Bung Tomo merupakan tokoh tak dilupakan. Peristiwa 10 November itu bermula setelah terjadinya kekalahan pihak Jepang. Kemudian rakyat dan pejuang Indonesia berupaya keras mendesak para tentara Jepang untuk menyerahkan semua senjatanya kepada Indonesia.

BACA JUGA

Menelusuri Perjalanan Pendidikan Bung Tomo, Pernah Kuliah di FE UI

Melihat Bung Tomo dari Sisi Dunia Politik

Gerakan Perjuangan Bung Tomo untuk Bela Negara

Dari sini muncul banyak pertempuran di berbagai daerah. Pertempuran-pertempuran itu memakan korban yang tidak terhitung jumlahnya. Para pemimpin militer Jepang didesak untuk menyerahkan senjata dengan suka rela. Namun, Jepang masih menampakkan sikap setengah-setengah untuk menyerahkan senjatanya kepada Indonesia.

Pada saat pergerakan melucuti senjata Jepang berbuah perang di mana-mana, tentara Inggris mendarat di Jakarta pada 15 September 1945. Kemudian tentara Inggris juga mendarat di Surbaya pada 25 Oktober  1945.

Informasi mengenai datangnya tentara sekutu di Surabaya dikabarkan pertama kali oleh Menteri Penerangan Amir Syarifuddin dari Jakarta. Dari informasi itu, disebutkan kalau kedatangan tentara sekutu ke Surabaya tergabung dalam Allief Forces Netherland East Indies (AFNEI) atas keputusan dan nama Blok Sekutu.

Kedatangannya untuk mengangkut orang Jepang yang sudah kalah perang dan para orang asing yang ditawan pada zaman Jepang. Menteri berpesan agar pemerintah daerah di Surabaya  menerima baik dan membantu tugas tentara sekutu tersebut.

Akan tetapi, rakyat Surabaya tidak percaya begitu saja mengenai informasi tersebut. Bung Tomo adalah orang pertama yang tidak percaya terhadap apa yang disampaikan oleh pemerintah pusat melalui Amir Syarifuddin. Oleh karena itu, ia mengajak semua masyarakat Surabaya berhati-hati dan mencurigai kedatangan Inggris sebagai usaha membantu mengembalikan kolonialisme Belanda di Indonesia.

Kecurigaan Bung Tomo dan kawan-kawannya itu bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Kolonel P.J.G Huijer, perwira tentara sekutu berkebangsaan Belanda yang datang di Surabaya pertama kali pada 23 September sebagai utusan Laksamana Pertama Patterson, Pimpinan Angkatan Laut sekutu di Asia Tenggara, ternyata membawa misi rahasia dari pimpinan tertinggi Angkatan Laut Kerajaan Belanda.

Di Surabaya, Huijer menentang revolusi yang dikobarkan para pejuang Indonesia. Sikap ini memancing kemarahan para pejuang di Surabaya. Huijer ditangkap dan ditawan oleh aparat keamanan Indonesia di Kalisosok.

Jelang kedatangan tentara Inggris di Surabaya, Drg Moesopo yang menjadi Menteri Pertahanan RI mengajak kepada seluruh rakyat Surabaya untuk bersiap-siap perang dengan pasukan Inggris.

Rakyat Surabaya diajak untuk bersiap siaga menyambut kedatangan tentara Inggris dengan senjata. Drg Moesopo menyambut kedatangan tentara Inggris dengan senjata.

Selain itu, Drg Moesopo masih berpidato melalui siaran radio pada malam harinya. Ia mengingatkan kepada tentara Inggris dan NICA agar jangan mendarat di Surabaya.

Namun, ternyata Inggris yang datang membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan itu. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawan rakyat Indonesai di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.

2 dari 5 halaman

Berunding

Momen Kemeriahan Parade Surabaya Juang 2019 (sumber: instagram/surabaya)

Tak lama berselang setelah kapal Inggris merapat di Tanjung Perak, Surabaya, dua orang perwira staf Mallaby (Komandan Pasukan Inggris menemui Gubernur Soerjo.

Dua orang perwira staf Mallaby itu bermaksud mengajak Gubernur Soerjo dan seorang wakil BKR untuk berunding dengan Mallaby. Perundingan itu akan diadakan di kapal. Gubernur Soerjo menolak undangan Mallaby karena sebagai pejabat baru, Soerjo sedang memimpin rapat kerja pertama. Demikian mengutip buku Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November karya Abdul Waid.

Drg Moesopo pun mendapatkan mandat, pimpinan BKR untuk berunding dengan Inggris dan bertindak atas nama pemerintah Jawa Timur. Pertemuan Mallaby dengan Moestopo yang didampingi oleh dr Soegiri, pejuang Surabaya sangat aktif, Moh. Jasin pimpinan polisi istimewa serta Bung Tomo belum hasilkan kesepakatan.

Dalam perundingan

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh TVD dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 03 Dec 21