Litosfer dapat diartikan sebagai lapisan batuan di bumi. Sangat mudah untuk memahami bagian bumi yang keras. Litosfer itu sendiri terdiri dari kerak bumi, mantel, dan inti. Lapisan-lapisan litosfer digabungkan dan dipisahkan oleh hidrosfer. Hidrosfer memisahkan lapisan-lapisan litosfer satu sama lain, sehingga mengakibatkan adanya zat-zat panas dengan permukaan yang berbeda-beda di setiap bagian litosfer. Perbedaan luas permukaan masing-masing lempeng di litosfer dapat dibedakan menjadi  dua teori yaitu teori tektonik lempeng serta Teori Gempa Bumi dan Gunung Berapi.

Penjelasan:

Gejala litosfer adalah fenomena alam yang berhubungan dengan tanah dan batuan di Bumi. Contoh peristiwa yang terjadi pada litosfer antara lain gempa bumi, tsunami, pergerakan lempeng bumi, lipatan dan patahan, letusan gunung berapi, aktivitas magmatik vulkanik, dan gravitasi bumi saat satelit komunikasi mengorbit bumi. Contoh gejala  litosfer dalam kehidupan sehari-hari adalah terbentuknya terasering atau lembah yang digunakan pada lahan perbukitan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya erosi. Fenomena hidrosfer berkaitan dengan ketersediaan air di permukaan bumi. Fenomena ini terkait dengan arus laut, gelombang laut, dan daerah aliran sungai. Contoh gejala  hidrosfer dalam kehidupan sehari-hari yaitu besarnya limpasan di bumi dapat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan dan penggunaan lahan  manusia. Arus keluar meningkat karena daerah tangkapan air menyusut karena kegiatan penebangan dan pemukiman.

Pelajari lebih lanjut:

Pelajari lebih lanjut materi tentang litosfer, pada: yomemimo.com/tugas/2282357

#BelajarBersamaBrainly