Jawaban:

Teori terbentuknya benua dikenal dengan istilah Teori Tektonik Lempeng. Teori ini menjelaskan bahwa dasar samudera dan daratan terdiri dari lempeng-lempeng litosfer yang bergerak di atas astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih cair dari mantel.

Menurut teori ini, lempeng-lempeng litosfer terdiri dari kontinen dan samudera. Kontinen terdiri dari lempeng kontinen yang terdiri dari batuan beku yang sangat keras dan kaku, sementara samudera terdiri dari lempeng samudera yang terdiri dari batuan yang lebih lunak dan lebih mudah mengalami deformasi.

Lempeng-lempeng litosfer bergerak secara relatif satu sama lain di atas astenosfer, di mana mereka terikat satu sama lain melalui zona konvergensi dan divergensi. Pada zona konvergensi, dua lempeng litosfer bergerak bersamaan satu sama lain dan salah satu dari lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya, yang disebut subduksi. Proses ini menyebabkan terjadinya aktivitas vulkanisme dan gempa bumi. Sedangkan pada zona divergensi, lempeng litosfer bergerak cepat satu sama lain dan terpisah satu sama lain, yang menyebabkan terjadinya rifting dan upwelling magma dari dalam Bumi.

Teori ini diperkuat oleh beberapa bukti, seperti keberadaan zona benjolan pada dasar samudera, patahan transform, dan patahan rifting yang melintang di seluruh dunia, serta aktivitas vulkanisme dan gempa bumi yang terkonsentrasi di sepanjang garis lempeng litosfer.

Penjelasan: