Jawaban:

Pergantian musim di belahan bumi utara dan selatan terjadi karena bumi cenderung miring pada sumbunya. Ketika bumi mengelilingi matahari dalam orbitnya, maka suhu dan cahaya yang diterima oleh bumi akan berubah tergantung pada posisi bumi dalam orbitnya.

Pada bulan Juni, bumi berada di posisi terjauh dari matahari dan belahan bumi utara cenderung menghadap matahari sehingga menerima sinar matahari lebih banyak dan intensitasnya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan musim panas di belahan bumi utara. Sementara itu, di belahan bumi selatan, bumi menghadap ke arah yang lebih jauh dari matahari sehingga menerima sinar matahari yang lebih sedikit dan intensitasnya lebih rendah. Hal ini menyebabkan musim dingin di belahan bumi selatan.

Pada bulan Desember, bumi berada di posisi terdekat dengan matahari dan belahan bumi selatan cenderung menghadap matahari sehingga menerima sinar matahari lebih banyak dan intensitasnya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan musim panas di belahan bumi selatan. Sementara itu, di belahan bumi utara, bumi menghadap ke arah yang lebih jauh dari matahari sehingga menerima sinar matahari yang lebih sedikit dan intensitasnya lebih rendah. Hal ini menyebabkan musim dingin di belahan bumi utara.

Namun, perlu diingat bahwa pergantian musim di suatu daerah juga dipengaruhi oleh faktor geografis seperti ketinggian, jenis tanah, dan posisi geografis yang dapat mempengaruhi pola cuaca di suatu daerah. Oleh karena itu, walaupun terdapat pergantian musim secara global, tetapi di suatu daerah mungkin terdapat perbedaan pola cuaca yang signifikan.