Penjelasan:

Korea Selatan telah mengalami beberapa perubahan dalam tata kelola bisnisnya selama beberapa tahun terakhir. Beberapa perubahan tersebut meliputi:

1. Reformasi kebijakan antimonopoli: Pada tahun 2011, Korea Selatan memperketat undang-undang antimonopoli dengan tujuan mengurangi kekuasaan conglomerate besar di Korea Selatan, seperti Samsung dan Hyundai. Hal ini bertujuan untuk mendorong persaingan yang sehat dan mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

2. Pengenalan praktik tata kelola bisnis yang lebih baik: Pemerintah Korea Selatan juga telah memperkenalkan berbagai praktik tata kelola bisnis yang lebih baik, seperti kode etik perusahaan yang lebih ketat, transparansi dalam laporan keuangan, dan peningkatan pengawasan atas perusahaan yang melanggar aturan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

3. Peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan: Di Korea Selatan, ada semakin banyak perusahaan yang berfokus pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CSR menjadi semakin penting bagi perusahaan-perusahaan di Korea Selatan karena konsumen dan investor semakin peduli dengan masalah sosial dan lingkungan.

4. Peningkatan partisipasi karyawan: Pemerintah Korea Selatan juga mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan memastikan bahwa keputusan perusahaan didasarkan pada informasi yang lebih akurat dan beragam.

Dengan berbagai perubahan tersebut, tata kelola bisnis di Korea Selatan telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diharapkan akan membantu meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.