Jawaban:

Penjelasan:

Penentuan jumlah hari dalam setiap bulan pada kalender hijriah didasarkan pada perhitungan peredaran bulan di sekitar bumi. Bulan dalam kalender hijriah dapat dihitung dengan dua cara:

Mengamati langsung fase bulan (hilal) secara visual dengan mata telanjang dan menentukan awal bulan berdasarkan penampakan hilal. Metode ini dikenal sebagai rukyatul hilal.

Menghitung secara matematis posisi hilal dengan menggunakan perhitungan astronomi dan astrofisika.

Metode perhitungan kalender hijriah yang paling umum digunakan saat ini adalah metode astronomi. Dalam metode ini, setiap bulan hijriah dihitung berdasarkan peredaran bulan di sekitar bumi, yang membutuhkan waktu sekitar 29,53 hari. Oleh karena itu, setiap bulan dalam kalender hijriah dapat berjumlah 29 atau 30 hari, tergantung pada posisi hilal pada awal bulan.

Dalam satu tahun kalender hijriah, terdapat 12 bulan. Dengan menggunakan metode astronomi, 4 bulan memiliki jumlah hari 30 (Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Syawal) sedangkan 8 bulan memiliki jumlah hari 29 (Muharram, Safar, Rabi'ul Awal, Rabi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, dan Syawal). Oleh karena itu, satu tahun pada kalender hijriah dapat memiliki jumlah hari antara 354 dan 355 hari.