Jawaban:

Pada awal perkembangan seni grafis di Indonesia, para seniman menciptakan karya seni berupa gambar atau ilustrasi dengan menggunakan teknik grafis tradisional seperti ukiran kayu, ukiran batu, dan cetak lempengan tembaga.

Teknik ukiran kayu digunakan untuk menciptakan gambar dengan mengukir motif pada permukaan kayu, kemudian diwarnai dan dicetak pada kertas. Teknik ini digunakan dalam seni rupa Melayu dan Jawa sejak abad ke-16.

Teknik ukiran batu digunakan dalam seni rupa Bali, dan melibatkan pengukiran gambar pada permukaan batu, kemudian dicetak pada kertas dengan menggunakan tinta.

Teknik cetak lempengan tembaga juga dikenal sebagai etching dan digunakan untuk menciptakan gambar dengan menggunakan asam untuk mengukir motif pada permukaan lempengan tembaga, kemudian dicetak pada kertas.

Seniman grafis awal di Indonesia juga banyak menggunakan teknik pencetakan yang sederhana seperti pencetakan dengan tangan, di mana seniman menekan kertas dengan tangan mereka sendiri untuk menciptakan cetakan.

Karya seni grafis awal di Indonesia umumnya memiliki motif-motif tradisional seperti pemandangan alam, flora, fauna, dan cerita rakyat. Namun, seiring dengan perkembangan seni grafis di Indonesia, seniman mulai menciptakan karya-karya yang lebih modern dan eksperimental dengan menggunakan teknik dan medium yang lebih beragam.