Berikut ini adalah pertanyaan dari jenniekimwilliam pada mata pelajaran Geografi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Kota Cimahi
Fenomena hujan es di Cimahi terjadi pada Sabtu 26 Maret 2016. Hujan es berupa batuan es berbentuk kelereng dengan ukuran bervariasi. Menurut BMKG, es menyerupai salju lantaran gumpalan awan yang dekat dengan permukaan bumi. Akibatnya, gumpalan awan tersebut tidak lebur dengan baik dan turun ke bumi dalam keadaan masih berbentuk kondensasi (gumpalan). Sepanjang hujan, terjadi tiga kali bulir es berjatuhan dengan waktu berselang dalam hitungan menit.
Baca: Ini Penyebab Hujan Es di Papua Bisa Tewaskan 11 Orang
2. Trenggalek
Hujan es di Trenggalek terjadi pada November 2016. Kala itu angin puting beliung melanda Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hujan es tersebut sempat terjadi di Desa Prambon bersamaan dengan datangnya angin kencang di wilayah Kecamatan Tugu. Intensitasnya tidak lama, hanya sekitar satu menit. Hujan es tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah.
3. Bekasi
Hujan es di Bekasi terjadi pada 25 September 2016. Ahad malam itu, batuan es sampai merusak beberapa atap rumah warga. Hujan turun sejak Ahad sore pukul 17.00. Batuan es itu menghujam sekitar pukul 19.00. Hujan es turun bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang. Butirannya kecil-kecil hanya sebesar butiran jagung.
Baca: Hujan Es di Bandung, Ini Perbedaannya dengan Salju
4. Sleman, DIY dan Magelang, Jawa Tengah
Pada 25 Januari 2016, hujan es melanda dua wilayah tersebut. Hujan es juga terjadi di Wonokerto, Sleman, dan sekitar lereng Merapi. Juga, kabupaten Sleman sisi utara dan timur, tepatnya di Kecamatan Turi. BMKG Yogyakarta menyatakan fenomena itu terjadi karena konsentrasi awan Cumulonimbus. Awan ini merupakan awan yang pertumbuhannya vertikal. Es ini bisa jatuh karena terpental oleh petir atau karena faktor angin (golakan) turbulensi yang terjadi di awan itu.
5. Jakarta Selatan dan Jakarta Timur
Hujan es di Jakarta Selatan terjadi pada Selasa 28 Maret 2017. Butir-butir es sebesar kerikil berjatuhan bersamaan dengan hujan lebat dan angin kencang. Durasinya hanya sekitar beberapa menit. BMKG mengatakan fenomena hujan es tersebut tersebut bersamaan dengan siklon tropis Debby yang terjadi di timur laut Australia, yang menyebabkan terjadi konvergensi dari Sumatera Selatan sampai Nusa Tenggara Timur. Ini yang membuat pumpunan awan menjadi sangat labil, kemudian menyebabkan hujan es.
Baca: Hujan Es di Kerawang, 87 Rumah di 2 Dusun Rusak
6. Surabaya, Jawa Timur
Hujan deras disertai angin kencang terjadi pada 7 Maret 2017. Hujan yang juga berupa es itu berupa butiran-butiran kecil es batu. Ukurannya hampir sebesar kelereng. Turun bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang.
BMKG menjelaskan, hujan es terjadi akibat posisi awan kumulonimbus berada pada ketinggian lebih dari empat kilometer di atas permukaan laut. Awan yang melewati freezing level ini membuat butiran hujan di dalam awan tak mencair, sehingga tetap berbentuk butiran es saat turun ke bumi.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yohanesefesus dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 01 Jun 21