Berikut ini adalah pertanyaan dari Ridhoekatrisnawan pada mata pelajaran Geografi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Determinisme adalah keyakinan filosofis bahwa semua peristiwa terjadi sebagai akibat dari adanya beberapa keharusan dan karenanya tak terelakkan. Secara khusus, gagasan bahwa pilihan-pilihan dari para pelaku rasional tertentu pada masa lalu dapat saja dilakukan dengan cara berbeda—atau bahkan gagasan bahwa keputusan-keputusan dari para pelaku tersebut pada masa mendatang dapat menghasilkan sesuatu yang lain dari apa yang mereka kehendaki—biasanya mendapat tantangan dalam pandangan ini. Dengan demikian, "masalah" kehendak bebas—atau gagasan bahwa kehendak bebas adalah suatu "ilusi"—sering kali timbul sebagai suatu akibat dari klaim utama yang dihasilkan oleh determinisme, yaitu bahwa masa lalu, masa kini, dan masa depan diidentifikasi dengan suatu rangkaian kondisi yang pada hakikatnya tak terputus dan tidak ada satu kondisi pun yang dapat dihindari. Beberapa determinis sepenuhnya menolak gagasan mengenai "kemungkinan" ataupun "keacakan", bahkan menyatakan bahwa gagasan-gagasan tersebut hanya merupakan suatu ciptaan budi dan/atau sekadar hasil imajinasi. Pada akhirnya merupakan suatu hasil dari ketidaktahuan dalam menghadapi segala faktor. Bagaimanapun berbicara mengenai kehendak bebas merupakan perhatian tersendiri, dan setiap pembahasan terkait determinisme pada prinsipnya tidak memerlukan pembahasan mengenai kehendak bebas. Selain isu-isu ini, terdapat perdebatan-perdebatan mengenai usaha keras dari bahasa untuk dapat benar-benar menangkap apa yang dimaksudkan secara tepat—dengan asumsi ada suatu maksud tertentu—ataupun apa sebenarnya hakikat sejati dari realitas terlepas dari bagaimana meyakinkannya hakikat dari konsep determinisme.
"Ada banyak determinisme, tergantung dari prakondisi apa yang dianggap sebagai penentu dari suatu peristiwa atau tindakan."[1] Teori-teori deterministik sepanjang sejarah filsafat berkembang dari keragaman dan terkadang saling tumpang tindih antara berbagai motif dan pertimbangan. Beberapa bentuk determinisme dapat diuji secara empiris dengan ide-ide dari fisika dan filsafat fisika. Kebalikan dari determinisme adalah beberapa jenis indeterminisme (yang lainnya disebut nondeterminisme). Determinisme sering kali dikontraskan dengan kehendak bebas.[2]
Determinisme sering diartikan sebagai determinisme kausal, yang dalam fisika dikenal sebagai sebab-dan-akibat. Konsep ini menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa dalam suatu paradigma yang diberikan terikat oleh kausalitas sedemikian rupa sehingga setiap kondisi (dari suatu objek atau peristiwa) sepenuhnya ditentukan oleh kondisi-kondisi sebelumnya. Pengertian ini dapat dibedakan dari varian-varian determinisme lainnya yang disebutkan di bawah.
Perdebatan-perdebatan yang lain sering kali menyangkut ruang lingkup sistem-sistem yang telah ditentukan (determined); beberapa kalangan berpendapat bahwa seluruh alam semesta adalah suatu sistem determinat tunggal dan kalangan-kalangan lain mengidentifikasi sistem-sistem determinat yang lebih terbatas lainnya (atau multisemesta). Berbagai perdebatan historis melibatkan banyak posisi filosofis dan varian determinisme. Semua itu meliputi perdebatan-perdebatan tentang determinisme dan kehendak bebas, secara teknis dinyatakan sebagai kompatibilistik (memungkinkan koeksistensi keduanya) dan inkompatibilistik (menyangkal kemungkinan dari koeksitensi keduanya).
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mm2694688 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 31 May 22