1) rumah sederhana dengan rangka kuat; 2) bahan bangunan seringan

Berikut ini adalah pertanyaan dari Firata4300 pada mata pelajaran Geografi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1) rumah sederhana dengan rangka kuat; 2) bahan bangunan seringan mungkin; 3) konstruksi dengan penahan beban yang memadai; 4) struktur pondasi yang sangat dalam dari bata merah; 5) menggunakan atap rumah dari genting. Prinsip pembuatan rumah tahan gempa sebagai upaya mitigasi bencana gempa terdapat pada angka .....

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Prinsip mitigasi yang paling tepat untuk dilakukan adalah pada pilihan nomor:

  1. Rumah sederhana dengan rangka kuat,
  2. Bahan bangunan seringan mungkin ,dan
  3. Konstruksi dengan penahan beban yang memadai.

Pilihan nomor 4 dan 5 dianggap kurang tepat dalam mitigasi bencana. Hal ini dikarenakan rumah yang memiliki pondasi yang terbuat dari batu-bata dan beratap genting rentan mengalami kerusakan sebesar 70% saat terjadi gempa karena strukturnya yang rapuh dan kurang kokoh dalam menahan beban saat terjadi gempa.

Sedangkan rumah yang tahan terhadap guncangan gempa dicirikan memiliki struktur yang sederhana dan bahan yang ringan seperti kayu karena bersifat lentur terhadap guncangan. Hal dapat kita amati terhadap berbagai rumah adat panggung yang masih kokoh hingga kini yang ada di berbagai daerah. Salah satunya adalah rumah adat panggung Minahasa(Wale atau Bale).

Dan bagian yang terpenting adalah struktur bangunan atau pondasi. Untuk pondasi,maka bahan yang digunakan haruslah kokoh dan mampu meredam guncangan saat terjadi gempa.

Misalnya mitigasi bencana yang dilakukan di Jepang dengan pemasangan berupa bantalan yang terbuat dari karet dengan ketebalan sekitar 45cm pada struktur bangunan untuk membuat bangunan lebih tahan terhadap gempa.

Pembahasan:

Mitigasi adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk meminimalisir atau mengurangi dampak atau kerugian yang ditimbulkan oleh bencana.

Mitigasi terbagi menjadi 2 jenis diantaranya:

1) Mitigasi struktural, yaitu mitigasi yang dilakukan secara fisik untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh bencana terhadap masyarakat dengan membangun berbagai sarana dan prasarana.

Misalnya:

  • pembuatan rute-rute jalur evakuasi,
  • membuat bangunan dengan struktur yang kokoh terhadap guncangan gempa,
  • pembangunan sea wall untuk meminimalisir dampak tsunami,
  • pembangunan tetrapod untuk mengurangi dampak erosi oleh air laut (abrasi) yang mengikis pasir pantai.

 2) Mitigasi non struktural, yaitu mitigasi yang dilakukan melalui peraturan atau kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah atau daerah dalam menangani bencana. Misalnya: Pembuatan UU mengenai Penanggulangan Kebencanaan, Pembentukan BNPB dan BPBD untuk menangani dan membantu masyarakat yang terdampak oleh bencana.

Pelajari lebih lanjut:

materi mengenai mitigasi bencana pada link berikut ini:

yomemimo.com/tugas/5890762

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ4

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arinichoir dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 01 Sep 22