Proses penambangan dapat menyebabkan kerusakan alam karena beberapa hal berikut:

Peledakan dan penggalian: Proses penambangan menggunakan peledakan untuk memecahkan batuan dan mengungkapkan bahan tambang. Ini menyebabkan kerusakan lingkungan dan membuat lahan gambut dan tanah menjadi longsor.

Polusi air: Proses penambangan dapat menyebabkan polusi air, baik dari limbah tambang maupun dari bahan kimia yang digunakan dalam proses penambangan. Polusi air ini dapat mempengaruhi ekosistem air dan membahayakan lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya.

Deforestasi: Proses penambangan seringkali memerlukan pemotongan hutan dan pengurangan habitat bagi makhluk hidup. Ini dapat mengganggu ekosistem hutan dan mempengaruhi lingkungan secara keseluruhan.

Emisi gas rumah kaca: Proses penambangan dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbondioksida dan metana. Emisi ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mempengaruhi iklim global.

Dengan demikian, proses penambangan dapat menyebabkan kerusakan alam secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, proses penambangan perlu dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.