Pencernaan lingkungan adalah suatu sistem pengolahan limbah secara biologi yang menggunakan mikroorganisme untuk mengurai limbah dan menghasilkan produk akhir yang ramah lingkungan. Di Indonesia, terdapat beberapa pencernaan lingkungan yang telah dikembangkan dan digunakan di berbagai daerah, di antaranya:

Biopori: Biopori adalah lubang kecil yang dibuat di tanah dan diisi dengan bahan organik yang dapat diurai oleh mikroorganisme. Biopori digunakan untuk meningkatkan infiltrasi air dan mengurangi erosi tanah, serta membantu mengurangi volume air limpasan.

Septic tank: Septic tank adalah sistem pengolahan limbah yang paling umum digunakan di Indonesia. Sistem ini menggunakan mikroorganisme untuk mengurai limbah dan menghasilkan air yang relatif bersih.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL): IPAL merupakan sistem pengolahan limbah yang lebih kompleks dibandingkan dengan septic tank. IPAL menggunakan beberapa tahapan pengolahan limbah, seperti pengolahan secara fisik, biologis, dan kimia untuk menghasilkan air yang bersih dan aman untuk lingkungan.

Tinja komunal: Tinja komunal adalah limbah manusia yang dihasilkan dari toilet yang tidak terhubung ke sistem pembuangan limbah. Tinja komunal diolah dengan menggunakan sistem pengomposan untuk menghasilkan pupuk organik yang dapat digunakan untuk pertanian.

Biofilter: Biofilter adalah sistem pengolahan udara yang menggunakan mikroorganisme untuk mengurai gas atau partikel yang terkandung dalam udara. Biofilter digunakan di beberapa industri, seperti industri peternakan atau pabrik pengolahan makanan.

Pengembangan dan penggunaan pencernaan lingkungan di Indonesia sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hal ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan, mengurangi risiko penyakit, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.