Jawaban:

Energi ramah lingkungan atau energi terbarukan seperti energi surya, angin, air, geotermal dan bioenergi memiliki banyak keuntungan seperti sumber energi yang tidak habis, rendah emisi karbon, dan dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Namun, seperti halnya teknologi lainnya, energi ramah lingkungan juga memiliki kelemahan-kelemahan berikut:

1 . Biaya Investasi Awal yang Tinggi: Biaya untuk membangun dan memasang infrastruktur untuk memproduksi energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan pembangkit listrik tenaga air bisa sangat mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik konvensional.

2 . Keterbatasan Daya Penyimpanan: Energi terbarukan cenderung tidak stabil, tergantung pada faktor seperti cuaca dan waktu. Ini membuat sulit untuk menyimpan energi yang dihasilkan saat sumber daya sedang melimpah dan menggunakannya ketika sumber daya sedang kurang.

3 . Tergantung pada Cuaca: Energi terbarukan seperti energi surya dan angin sangat dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi lingkungan. Jika cuaca buruk atau tidak banyak sinar matahari atau angin, produksi energi dapat terhambat.

4 . Diperlukan Luas Lahan: Beberapa teknologi energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin memerlukan lahan yang luas untuk memasang peralatan. Hal ini bisa menjadi masalah terutama di wilayah yang memiliki populasi padat dan terbatas dalam penggunaan lahan.

5 . Dampak Lingkungan: Meskipun energi terbarukan tidak menghasilkan emisi karbon, pengembangan infrastruktur untuk energi terbarukan dapat memiliki dampak lingkungan seperti gangguan pada ekosistem dan hilangnya habitat bagi spesies tertentu.

6 . Ketergantungan pada Teknologi: Seperti teknologi lainnya, energi terbarukan juga memiliki kelemahan teknis. Ketidakmampuan untuk memperbaiki atau mengganti peralatan dapat mengganggu produksi energi dan mempengaruhi sumber daya yang tersedia