jelaskan dengan detail kebijakan kependudukan Thailand​

Berikut ini adalah pertanyaan dari munesata pada mata pelajaran Geografi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan dengan detail kebijakan kependudukan Thailand​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pemerintah, kata Suwannachai, berencana untuk memperkenalkan kebijakan sehingga bayi baru lahir mendapat dukungan penuh dari negara. Rencana tersebut termasuk membuka pusat kesuburan. Namun saat ini baru tersedia di Bangkok dan kota-kota besar lainnya di 76 provinsi.

Tapi, sejumlah warga menilai langkah tersebut sudah terlambat. Seperti Chinthathip Nantavong, wanita berusia 44 tahun yang memilih untuk tidak akan memiliki anak.

Ia membuat keputusan itu dengan pasangan yang telah bersamanya selama 14 tahun. Mereka menganggap, membesarkan anak membutuhkan terlalu pengeluaran.

"Membesarkan satu anak membutuhkan banyak biaya. Satu semester untuk taman kanak-kanak sudah 50.000 hingga 60.000 baht ($1.520 hingga $1.850) dan kemudian mencapai jutaan kemudian," ungkap Nantavong.

Terlebih, Nantavong menambahkan, fasilitas perawatan dan kebijakan kesejahteraan tak begitu mendukung. Menurutnya, negara-negara lain memberikan tawaran yang lebih baik.

Keputusan Nantavong dan penduduk lain untuk tidak memiliki anak berimbas besar pada ekonomi Thailand. Sebab, negara itu mengandalkan tenaga kerja terutama dari kelas menengah yang bertumbuh.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dimdimadim dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 22 Jun 23