1. Mengapa Indonesia dikatakan pendapatan perkapita rendah nyatanya GDP di

Berikut ini adalah pertanyaan dari vinataliatrash pada mata pelajaran Geografi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Mengapa Indonesia dikatakan pendapatan perkapita rendah nyatanya GDP di Indonesia terbilang tinggi?2. dimasa pandemi, Indonesia dikatakan jumlah kematian diakibatkan covid 19 paling tinggi mencapai angka 30.000 jiwa:
a.apa penyebab kematian tertinggi di Indonesia di masa pandemi?
=
b. bagaimana upaya untuk menguranginya?
=

3. Indonesia masih dikatakan tingkat pendidikan dan perkapita rendah. Bagaimana upaya untuk meningkatnya dalam masa pandemi?

4. apa upaya pemerintah untuk mengurangi dampak negatif bonus demografi dalam masa pandemi?

pliss bantuin kak. jam 2 sore udah harus dikumpul tugasnya​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

1. Pendapatan perkapita Indonesia sekarang termasuk ke dalam kelas menengah, kelas menengah sendiri terbagi atas Low Income (USD 1.035), Lower Middle Income (USD 1.036 - USD 4.045), Upper Middle Income (USD 4.046 - USD 12.535), dan High Income (>USD 12.535). Menurut data terkini (08/02/2021), Indonesia termasuk ke dalam Lower Middle Income (USD 3.911,7), turun 1 peringkat dari Upper Middle Income dikarenakan dampak dari pandemi COVID-19. Sedangkan untuk GDP Indonesia termasuk tinggi karena telah melewati USD 1 triliun pada tahun 2018, sementara menurut data terkini (2020), GDP Indonesia telah mencapai USD 1,12 triliun. Perbandingan pendapatan perkapita dengan GDP Indonesia sangatlah jauh, hal ini dikarenakan beberapa faktor. Faktor pertama adalah faktor ketimpangan ekonomi, hal ini dikarenakan sebagian besar sektor perekonomiannya dikuasai oleh segelintir orang/swasta saja, baik itu perusahaan domestik maupun asing. Faktor yang kedua adalah rendahnya kualitas SDM, kualitas SDM yang rendah akan menyulitkan masyarakat untuk meraih kebebasan finansial, terutama di era globalisasi ini, dampaknya akan banyak tenaga ahli yang didatangkan dari luar negeri dan buruh dalam negeri akan tersingkirkan, atau yang lebih buruk lagi, pabrik & kantor-kantor perusahaan akan didirikan di luar negeri dan negara kita hanya dapat membeli produknya saja. Faktor yang ketiga adalah regulasi-regulasi pemerintah tidak efisien, pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di suatu negara memiliki peran penting dalam pengelolaan negara, kesalahan-kesalahan pemerintah dapat berdampak luas bagi negaranya, seperti pembangunan yang tidak merata, sistem pendidikan yang buruk, ataupun sistem birokrasi yang rumit, hal-hal ini dapat menyebabkan investor enggan menanamkan modalnya di negara kita, dan ini bisa mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang bisa menghambat pertumbuhan GDP maupun pendapatan perkapita. Faktor yang terakhir adalah kurang mandirinya perindustrian negara, industri dalam negeri juga berperan besar dalam pertumbuhan pendapatan perkapita, industri dalam negeri yang kuat akan bisa kebutuhan warganya dengan harga yang terjangkau, industri-industri dalam negeri juga akan menampung banyak tenaga kerja, dan selain itu keuntungan yang didapat pengusaha-pengusaha dalam negeri ini akan dimasukan ke dalam pendapatan perkapita negara, beda halnya dengan pengusaha-pengusaha asing. Faktor-faktor yang saya sebutkan tadi sangat wajar terjadi di negara berkembang.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh SamuelWalterPasaribu dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 31 May 21