Interaksi antar kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antar

Berikut ini adalah pertanyaan dari aliyananda2972 pada mata pelajaran Geografi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Interaksi antar kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antar wilayah tersebut sehingga muncul keinginan untuk saling melengkapi. hal ini merupakan faktor penyebab timbulnya interaksi antar wilayah yang disebut !

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban: Faktor penyebab timbulnya interaksi antar kota pada kasus ini disebut "Region Complementary (Wilayah Saling Melengkapi)"

Penjelasan:

Secara geografis, setiap kota memiliki perbedaan sumberdaya baik dari segi sosial dan fisik. dikarenakan adanya kebutuhan sumber daya pada suatu daerah, maka terjadi proses interaksi spasial yang juga mempertimbangkan jarak terhadap sumber daya yang dibutuhkan tersebut. semakin dekat wilayah antar kota tersebut berada, semakin tinggi frekuensi interaksi spasial yang terjadi. sebagai contoh Kota Bandung dan Kota Cimahi merupakan kota yang saling berdekatan sehingga akan terjadi mobilisasi dan interaksi setiap saat untuk memenuhi kebutuhan salah satu kota. kasus lain adalah Interaksi antara Kota Bandung dan Kota Surabaya akan lebih rendah frequensinya dikarenakan jarak antar kota sangat jauh. tetapi yang saya asumsikan ini hanya sebagai contoh dan belum tentu benar karena saya belum melakukan penelitian terkait ini. perlu perhitungan matematika yang dibantu dengan sistem informasi geografis untuk mengetahui jawaban sebenarnya dari permasalahan tersebut.

Model yang dapat digunakan jika kita ingin meneliti :

Jika kita berada pada posisi sebagai mahasiswa atau dosen, topik interaksi antar wilayah ini sangatlah menarik untuk diteliti oleh disiplin ilmu geografi. terdapat model yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat interaksi spasial salah satunya adalah model gravitasi klasik yang telah merupakan model gravitasi universal newton, tetapi diaplikasikan pada kajian sosial. dalam literatur indonesia, model gravitasi klasik ini sangat populer digunakan dan dapat dengan mudah memahami konsep dari interaksi spasial itu sendiri. bentuk modelnya yaitu Tij = k.W1.W2.f(ij) dimana Tij adalah frekuensi interaksi spasial, k merupakan konstanta, w1.w2 adalah perkalian dari kedua massa kota dan f(ij) merupakan fungsi jarak. tetapi berdasarkan literatur internasional yang saya baca terkait model gravitasi klasik ini cukup kontroversi karena memiliki nilai akurasi yang sangat rendah, ini bisa terjadi jika kita melakukan pemodelan interaksi spasial pada kota yang lebih dari 2. oleh sebab itu menurut sejauh ini model Maximizing entropy dan Constrained Gravity Model yang dikembangkan oleh Alan G Wilson memiliki tingkat akurasi yang lebih baik.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh IqbalEkoNoviandi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 15 Mar 22