Berikut ini adalah pertanyaan dari navilanauraandari pada mata pelajaran Geografi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Siswa 2 : Erupsi gunungapi strato umumnya lebih sulit diprediksi. Ketika gunung tersebut erupsi, material piroklastik yang lain lebih berbahaya daripada lava. Saya lebih memilih tinggal di sekitar gunungapi tipe perisai. Aliran lava dari gunungapi tersebut lebih mudah diprediksi.
Pendapat mana yang lebih Anda setujui? ? Jelaskan alasannya!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Pendapat yang lebih setuju adalahpernyataan Siswa 2.
Alasanya karena letusan gunung api strato dapat terjadi sangat besar dan sulit diprediksi karena besarnya deposit magma yang tersimpan di bawahnya, sehingga berbahaya ketika meletus. Misalnya gunung Merapi di Jawa Tengah yang dapat menghasilkan letusan besar,
Pembahasan:
Gunung berapi dapat dibedakan menjadi beberapa kategori berdasarkan bentuk dan susunannya.
1. Gunung berapi strato (stratovolcano)
Gunung api strato atau stratovolcano, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit, adalah gunung api berbentuk kerucut yang dibangun oleh banyak lapisan (strata) lava mengeras, tephra, batu apung dan abu. Gunung berapi jenis ini memiliki bentuk seperti tumpeng atau kerucut yang curam.
Gunung berapi ini bila meletus atau erupsi dapat meletus dengan sangat besar disertai lava dan abu, karena besarnya deposit magma yang tersimpan di bawah gunung berapi jenis ini. Karena itu letusan gunung strato sulit diprediksi besar dan arahnya.
Sebagian besar gunung berapi di Indonesia adalah stratovolcano. Contoh dari gunung berapi strato misalnya adalah Gunung Fuji (Jepang), Gunung Vesuvius (Italia), Gunung Semeru (Jawa), dan Gunung Pinatubo (Filipina).
2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
Gunung berapi jenis ini berbentuk hampir datar dan tidak terlalu tinggi, namun meliputi wilayah yang luas. Gunung ini seluruhnya atau sebagian besar tersusun dari saluran keluarnya lava cair dan magma encer.
Gunung berapi perisai dinamai seperti ini karena bila dilihat dari atas, nampak seperti perisai ksatria. Letusan atau erupsi ini gunung tidak terlalu besar atau bersifat lemah, karena keluarnya magma ke permukaan bumi berlangsung secara effusif atau meleleh, serta mudah diprediksi.
Contoh dari gunung berapi perisai ini misalnya adalah Mauna Kea dan Mauna Loa (Hawaii) serta Gunung Kembar (Aceh)
3. Gunung berapi maar
Gunung berapi ini berbentuk kawah dengan ukuran lubang kawah yang besar. Gunung berapi maar tebentuk akibat letusan kuat dari dapur magma yang dangkat dan sedikit. Akibatnya, gunung berapi jenis ini sudah tidak bisa lagi meletus. Ketinggian gunung berapi maar tidak terlalu tinggi, karena bagian atasnya sudah hilang akibat letusan.
Contoh gunung berapi maar adalah Gunung Lamongan di Jawa Timur
.------------------------------------------------------------------------------------
Pelajari lebih lanjut:
- Mengapa arus konveksi pada lapisan mantel menyebabkan pergerakan lempeng di lapisan kerak di: yomemimo.com/tugas/26189350
- 3 komponen utama penyusun Bumi di: yomemimo.com/tugas/9741301
- Mengapa di Indonesia banyak terdapat gunung api di: yomemimo.com/tugas/2998864
Detail Jawaban:
Kelas: X
Kode: 10.8.4
Mata pelajaran: Geografi
Materi: Bab 4 - Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Kata kunci: Gunung Berapi Strato (Stratovolcano)
#BelajarBersamaBrainly
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh diahviolin dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 24 Apr 22