Definisi planet telah mengalami perubahan signifikan sejak tahun 1800, 1900, dan 2000. Berikut adalah penjelasan definisi planet pada periode tersebut:

1. Tahun 1800:

Pada awal abad ke-19, definisi planet didasarkan pada pengetahuan dan pengamatan astronomi saat itu. Pada tahun 1800, planet-planet dianggap sebagai objek langit yang bergerak di sekitar Matahari dan memiliki karakteristik tertentu, seperti tampak bercahaya sendiri dan bergerak di jalur tetap di langit. Pada saat itu, hanya ada tujuh planet yang diakui, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Uranus.

2. Tahun 1900:

Pada awal abad ke-20, definisi planet mengalami perubahan dengan ditemukannya objek-objek baru di Tata Surya. Pada tahun 1900, Ceres, yang sebelumnya dianggap sebagai planet, diklasifikasikan sebagai "planet minor" atau "asteroid" setelah penemuan objek-objek serupa di sabuk asteroid. Definisi planet pada saat itu masih mengacu pada objek-objek yang bergerak di sekitar Matahari, tetapi ada pertanyaan tentang apakah ada objek lain yang seharusnya dianggap sebagai planet.

3. Tahun 2000:

Pada awal abad ke-21, terjadi perdebatan dan revisi besar dalam definisi planet. Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengadopsi definisi baru yang menyebabkan perubahan dalam daftar planet di Tata Surya. Menurut definisi baru ini, sebuah planet harus memenuhi tiga kriteria: (1) bergerak mengelilingi Matahari, (2) memiliki massa yang cukup besar sehingga gravitasinya memampatkan objek tersebut menjadi bentuk yang hampir bulat, dan (3) memiliki orbit yang bersih di sekitar orbitnya tanpa mendominasi daerah tersebut. Dengan definisi ini, Pluto, yang sebelumnya dianggap sebagai planet, diklasifikasikan sebagai "planet katai" atau "objek sabuk Kuiper".

Perubahan definisi planet ini menyebabkan jumlah planet yang diakui secara resmi berkurang menjadi delapan, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.