Gunung berapi di Indonesia disebut berbentuk strato. Penyebabnya adalah karena Indonesia berada pada zona subduksi dimana terjadi tumbukan antara dua lempeng.

Terjadinya tumbukan tersebut memunculkan titik-titik panas di dalam bumi pada kedalaman sekitar 200-250 km. Akibat dari adanya titik panas ini adalah adanya batuan yang menunjam akibat subsduksi yang kemudian meleleh menjadi magma.

Magma dasar bersifat basa, mobile, dan kadar volatil cukup tinggi. Akibatnya adalah berat jenisnya menjadi lebih rendah dibanding lapisan Bumi di sekitarnya. Dengan begitu magma kemudian bergerak naik ke atas.

Di dalam perjalanan naik ke permukaan terjadi proses Differensiasi Magma yang mengakibatkan magma bersifat makin asam. Kemudian pada saat keluar di permukaan Bumi, magma akan bersifat intermediate yang dikarenakan letak dapur magmanya tidak terlalu jauh dari permukaan Bumi. Sehingga gunung di Indonesia sebagian besar berbentuk strato (kerucut).