Titik p yang memiliki jarak 200 cm, setelah gelombang stasioner terbentuk, memiliki amplitudo 0,15√3 m atau 15√3 cm atau 0,2598 m atau 25,98 cm dan, setelah bergetar 5 s, memiliki simpangan 0,15√3 m atau 15√3 cm atau 0,2598 m atau 25,98 cm.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Diketahui:

salah satu ujung terikat (gelombang stasioner dengan pemantulan ujung tetap)

f = 2 Hz

A = 15 cm = 0,15 m

v = 30 cm/s = 0,3 m/s

L = 300 cm = 3 m

Ditanya:

a. A di titik p → x = 200 cm = 2 m

b. y di titik p → x = 200 cm = 2 m, t = 5 s

Jawab:

Untuk poin a:

Pertama, hitung panjang gelombangnya.

λ = v/f = 0,3/2 = 0,15 m

Dari sini, bisa dihitung nilai amplitudo di titik p.

A = 2A sin 2π(x/λ)

= 2×0,15×sin 2π(0,2/0,15)

= 0,3×sin 8π/3

= 0,3×0,5√3

= 0,15√3 m = 15√3 cm

≈ 0,2598 m = 25,98 cm

Jadi, amplitudotitik p yang berjarak 200 cm setelah terbentukgelombang stasioner adalah 0,15√3 m atau 15√3 cm atau 0,2598 m atau 25,98 cm.

Untuk poin b:

Mari hitung simpangan gelombangnya.

y = 2A cos 2π(ft-L/λ) sin 2π(x/λ)

= 2×0,15×cos 2π(2×5-3/0,15)×sin 2π(0,2/0,15)

= 0,3×cos 2π(10-20)×sin 8π/3

= 0,3×cos(-20π)×0,5√3

= 0,15√3×1

= 0,15√3 m = 15√3 cm

≈ 0,2598 m = 25,98 cm

Jadi, simpangan gelombang pada titik tersebut setelah bergetar selama 5 s adalah 0,15√3 m atau 15√3 cm atau 0,2598 m atau 25,98 cm.

Pelajari lebih lanjut:

Materi tentang Menghitung Amplitudo Gelombang Stasionerpada Suatu Titikyomemimo.com/tugas/21416501

#BelajarBersamaBrainly