peninggalan penjajahan yang ad di daera maluku barat​

Berikut ini adalah pertanyaan dari yuenyempori64 pada mata pelajaran Fisika untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Peninggalan penjajahan yang ad di daera maluku barat​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Sejarah mencatat Portugis sebagai salah satu penjajah yang cukup lama berada di Indonesia. Keberadaannya di Tanah Air bahkan ada sebelum Belanda dan Jepang.

Hal tersebut dibuktikan dari bangunan peninggalan Portugis di Indonesia

Unjuk gigi kekuasaan penjajah umumnya dibuktikan dengan warisan peninggalan dan warisan peninggalan bangsa Portugis yang paling kentara yakni berupa bangunan.

Pada masanya bangunan tersebut umumnya berupa benteng yang digunakan untuk menyimpan rempah-rempah, tempat tinggal, dan gudang alat pertahanan lengkap dengan meriam dan senjata di dalamnya.

Selain sebagai saksi bisu sejarah di Indonesia, bangunan dan benteng tersebut kini beralih fungsi menjadi tempat wisata. Berikut bangunan peninggalan Portugis di Indonesia yang masih berdiri kokoh

1. Benteng Tolukko

Benteng Tolukko berada di Sangaji Utara, Ternate, Maluku. Pada masa lampau, hasil rempah di Ternate sangat melimpah dan hal ini menarik perhatian Portugis untuk merampas rempah-rempah tersebut.

Konon nama Tolukko diambil nama seorang penguasa di Kesultanan Ternate.

Pada awalnya benteng ini Bernama Benteng Hollandia yang dibangun oleh Fransisco Sereo pada tahun 1540. Fransisco Sereo sendiri merupakan seorang panglima perang Portugis.

Selain menyimpan rempah, benteng ini juga berfungsi sebagai pertahanan Portugis dari serangan penjajah lain.

Benteng Tolukko sempat mengalami kerusakan karena usia, dan diperbaiki tahun 1990-an oleh warga setempat.

Namun dalam perbaikan tidak banyak ciri bangunan asli yang bisa diselamatkan, salah satunya terowongan bawah tanah yang terhubung langsung ke laut.

2. Benteng Oranje

Peninggalan Portugis berikutnya adalah Benteng Oranje. Berbeda dengan Benteng Tolukko yang berada di pesisir, Benteng Oranje terletak di tengah kota.

Benteng Oranje didirikan oleh seorang Belanda Bernama Cornelis Matclief De Jonge pada 26 Mei 1607.

Menurut catatan sejarah, Benteng Oranje didirikan sebagai pengganti Benteng Malayo yang dihancurkan Spanyol sekaligus wujud terima kasih Sultan Ternate karena telah membantu mengusir Spanyol.

Namun pada awalnya, Benteng Oranje merupakan peninggalan Portugis sebelum tersingkir dari Ternate.

Pada masa Portugis, benteng ini dihuni oleh orang-orang Melayu. Akan tetapi setelah dihancurkan oleh Spanyol, pemerintah Hindia Belanda melakukan pemugaran kembali untuk dijadikan pusat pemerintahan.

Benteng Oranje masih eksis berdiri hingga saat ini dan menjadi tempat wisata bagi masyarakat sekitar dan wisatawan.

Pemerintah setempat terus melakukan revitalisasi Benteng Oranje karena memiliki nilai sejarah dan memiliki kelayakan menjadi sebuah situs sejarah

3. Benteng Kalamata

Dari benteng-benteng lain peninggalan Portugis, Benteng Kalamata memiliki pemandangan paling indah.

Benteng ini berada di ujung pulau yang menghadap langsung ke Pulau Tidore dan Pulau Maitara. Benteng Kalamata terletak di Kelurahan Kayu Merah, Ternate Selatan.

Portugis mendirikan benteng ini pada tahun 1540 dengan nama awal Benteng Santa Lucia sedangkan nama benteng saat ini diambil dari salah satu nama Sultan Ternate. Benteng Kalamata digunakan Portugis sebagai benteng pertahanan

3. Benteng Kalamata

Dari benteng-benteng lain peninggalan Portugis, Benteng Kalamata memiliki pemandangan paling indah.

Benteng ini berada di ujung pulau yang menghadap langsung ke Pulau Tidore dan Pulau Maitara. Benteng Kalamata terletak di Kelurahan Kayu Merah, Ternate Selatan.

Portugis mendirikan benteng ini pada tahun 1540 dengan nama awal Benteng Santa Lucia sedangkan nama benteng saat ini diambil dari salah satu nama Sultan Ternate. Benteng Kalamata digunakan Portugis sebagai benteng pertahanan.

Dalam catatan sejarah disebutkan, Fransisco Sereo adalah orang yang mendirikan benteng ini.

Saat itu, Portugis bersaing ketat dengan Spanyol dalam perebutan kekuasaan dan monopoli perdagangan rempah sehingga perlu mendirikan benteng sebagai pertahanan.

Penjara tua ini berada di Desa Kema, Minahasa Utara, dekat dengan laut.

Saat ini lokasi penjara berada di permukiman penduduk. Melansir laman Kemdikbud untuk mencapai Penjara Tua kema Anda harus menyusuri gang sempit di antara perumahan penduduk.

Pada masa lampau, daerah Kema merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal Portugis untuk mencari rempah.

Bentuk Penjara Tua Kema hampir menyerupai bentuk sebuah rumah. Terdapat 3 bilik tahanan dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan beragam.

Portugis mendirikan penjara ini untuk menahan siapa saja yang melawan bangsa Portugis dalam monopoli perdagangan rempah-rempah.

5. Gereja Tugu

Lokasi peninggalan terakhir dari Portugis ada di Pulau Jawa tepatnya terletak di Kampung Tugu, Jakarta Utara.

Gereja Tugu diklaim menjadi salah satu gereja tertua yang ada di Jakarta. Gereja Tugu sendiri didirikan oleh Pendeta Melchior Leydecker.

Seiring berjalannya waktu, Gereja Tugu pertama mengalami kerusakan sehingga dibangun Gereja Tugu kedua tahun 1738. Peninggalan yang tersisa dari Gereja Tugu pertama adalah lonceng gereja yang kini disimpan oleh gereja.

by \: lillax

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sitirokayah1710 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 28 Apr 22