Hisyam mengukur diameter sebuah pipa didapatkan hasil 48,6 mm. Dengan

Berikut ini adalah pertanyaan dari pristha4844 pada mata pelajaran Fisika untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Hisyam mengukur diameter sebuah pipa didapatkan hasil 48,6 mm. Dengan kondisi yang sama dan menggunakan pipa dan alat yang sama, Krisna mengukur diameter pipa tersebut dengan hasil pengukuran 48,7 mm. Perbedaan hasil antara keduanya dapat terjadi karena faktor.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Perbedaan hasil antara keduanya dapat terjadi karena faktor kesalahan paralaks. Kesalahan ini disebabkan oleh posisi dari pengamat- pengamat dalam mengamati skala pada alat ukur yang sama. Seharusnya, pengamat harus tegak lurus dalam mengamati skala pada alat ukur.

Pembahasan

Ketika seseorang melakukan pengukuran, nilai hasil pengukuranyang didapatkantidak mungkin berupa nilai pasti (tepat dan benar). Namun, nilai yang diperoleh akan selalu ada ketidakpastian. Besar ketidakpastian ini bergantung dari seberapa banyak atau jenis kesalahan yang dilakukan oleh seorang pengamat tersebut. Berikut beberapa jenis kesalahan dalam pengukuran yang mungkin:

  • Kesalahan paralaks.
    Kesalahan ini terjadi ketika posisi mata pengamat, jarum atau penunjuk skala, dan garis skala pada alat ukur tidak tegak lurus. Hal ini menyebabkan sedikit pergeseran hasil pengukuran. Contohnya adalah kasus pada soal antara Hisyam dan Krisna yang menggunakan alat dan bahan yang sama, tetapi berbeda pada hasil pengukurannya. Perbedaannya pun tergolong kecil atau sedikit, yaitu 0,1 mm. Batas 0,1 mm dianggap sebagai perbedaan posisi Hisyam dan Krisna terhadap penunjuk skala sebesar satu skala satuan penunjuk dengan nilai 0,1 mm pada alat ukur.
  • Kesalahan titik nol.
    Kesalahan ini terjadi ketika titik awal dari alat ukur yang bergesar. Nilai pergeseran titik nol akan memberikan kesalahan yang relatif besar dan kemungkinan besar lebih dari satu satuan skala atau lebih dari 0,1 mm pada kasus pengukuran Hisyam dan Krisna. Kesalahan ini pun pada umumnya terjadi pada alat ukur dengan sistem pegas, misalnya alat pengukur gaya (dinamometer).
  • Kesalahan komponen alat.
    Kesalahan ini terjadi ketika alat mengalami keausan atau kerusakan, semisal korosi. Hal ini menyebabkan gangguan pada pada pembacaan hasil pengukuran yang berbeda cukup besar. Kesalahan ini juga menyebabkan kesalahan lain, seperti kesalahan titik nol dan kesalahan pada pengamatan skala (akibat korosi, sehingga skala tidak terlalu tampak).
  • Kesalahan kalibrasi.
    Kesalahan ini dapat diamati ketika dua orang melakukan pengukuran dengan dua alat berbeda. Kesalahan kalibrasi terjadi karena proses kalibrasi alat yang tidak tepat atau terjadi suatu  kesalahan. Hal ini menyebabkan perbedaan nilai terukur sebenarnya dengan nilai terbaca pada alat ukur karena jarak antar satuan skala (jarak antar garis penunjuk skala) berbeda dari nilai jarak yang sebenarnya. Nilai hasil pengukuran antara alat ukur satu dengan alat ukur yang lain akan berbeda meskipun orang yang mengamati adalah orang yang sama atau orang yang berbeda dengan prosedur yang tepat.

Pelajari lebih lanjut

______________

Detail jawaban

Kelas    : X
Mapel  : Fisika
Bab      : 1- Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Kode    : 10.6.1

#SolusiBrainlyCommunity

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh RoyAlChemi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 15 Feb 23