Jawaban:

Untuk menentukan letak bayangan akhir dan sifat-sifat bayangan, perlu diketahui jarak fokus cermin datar. Dalam hal ini, kita akan mengasumsikan cermin datar yang digunakan adalah cermin cembung.

Jarak fokus (f) cermin cembung dapat dianggap positif. Misalkan f = +20 cm.

a. Letak bayangan akhir lala dihitung dari posisi B:

Untuk menghitung letak bayangan akhir, kita dapat menggunakan rumus lensa/cermin:

1/f = 1/d0 + 1/di

d0 = jarak objek dari cermin (positif karena objek ada di depan cermin)

di = jarak bayangan dari cermin (positif karena bayangan terbentuk di belakang cermin)

Posisi A:

d0A = -100 cm (dianggap negatif karena objek ada di depan cermin)

Posisi B:

d0B = -40 cm (dianggap negatif karena objek ada di depan cermin)

Menggunakan rumus lensa/cermin:

1/20 = 1/-40 + 1/di

1/20 + 1/40 = 1/di

2/40 + 1/40 = 1/di

3/40 = 1/di

di = 40/3 cm ≈ 13.33 cm

Jadi, letak bayangan akhir lala dihitung dari posisi B adalah sekitar 13.33 cm.

b. Sifat-sifat bayangan:

Untuk menentukan sifat-sifat bayangan, kita perlu memperhatikan letak bayangan akhir terhadap cermin dan apakah bayangan tersebut nyata atau semu.

Dalam kasus ini, bayangan lala berada di belakang cermin datar, sehingga bayangan tersebut tidak dapat dilihat secara langsung oleh Clara. Oleh karena itu, bayangan tersebut termasuk bayangan semu.

Selain itu, bayangan semu pada cermin cembung akan selalu terlihat tegak lurus terhadap permukaan cermin. Dalam hal ini, bayangan lala akan terlihat tegak lurus terhadap cermin datar.

Jadi, sifat-sifat bayangan adalah bayangan semu dan tegak lurus terhadap cermin.