Analisis praktikum elektrolit dan non elektrolit !

Berikut ini adalah pertanyaan dari Alfandyv44101 pada mata pelajaran Fisika untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Analisis praktikum elektrolit dan non elektrolit !

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pengertian larutan adalah campuran dua zat atau lebih (homogen) yang memiliki kesamaan dalam zat penyusunnya, tidak bisa dibedakan secara fisik dan saling melarutkan. Disebut zat terlarut atau solut jika jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan.

Kemudian disebut pelarut atau solven jika jumlahnya lebih banyak dibanding zat yang lainnya. Kedua komposisi baik zat solut atau solven dinyatakan dalam konsentrasi larutan sedangkan proses pencampurannya disebut dengan solvasi.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, larutan elektrolit merupakan larutan yang mampu menghantarkan arus listrik. Arrhenius dari Swedia mengatakan bahwa larutan elektrolit yang ada di dalam air mengalami disosiasi ke dalam partikel yang bermuatan listrik negatif dan positif.

Jumlahnya sama sehingga muatan ion dalam larutan bersifat netral. Ion inilah yang berfungsi untuk menghantarkan listrik. Ciri dari elektrolit adalah mampu membuat lampu menyala atau menimbulkan gelembung gas dalam larutan karena mengandung kation dan anion.

Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang didalamnya tidak memuat ion yang bisa menghantarkan listrik. Apabila diuji maka gelembung akan sedikit dan tidak membuat lampu bohlam menyala.

Larutan elektrolit berasal dari senyawa kovalen polar atau yang memiliki ikatan ion. Disebut sebagai larutan elektrolit kuat jika mampu menghantarkan arus listrik dengan baik, zat terlarut (solut) terurai secara sempurna (derajat ionisasi =1) sehingga menjadi ion.

Tidak bisa menghantarkan listrik jika senyawa ionik berbentuk padat karena masing-masing ion sudah terikat kuat dan tidak bisa melakukan pergerakan ketika diberi beda potensial. Namun jika ionik tersebut dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air, maka ionik tersebut menjadi elektrolit.

Hal tersebut bisa terjadi karena susunan ion di dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat dibanding ketika berbentuk larutan. Ion lebih mudah bergerak menuju katoda dan anoda ketika diberi potensial yang berbeda.

Hantarannya bisa  menjadi sangat kuat apabila jumlah ion dalam larutan cukup banyak, contohnya adalah NaCI. Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena sifatnya lemah dan tidak terionisasi secara sempurna atau bahkan tidak sama sekali.

Hal ini dikarenakan zat terlarut hanya terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) sehingga kandungan ion menjadi sedikit dan tidak mencukupi untuk menghantarkan arus listrik, contohnya adalah air biasa, NH3.

Molekul pada larutan elektrolit tidak terionisasi ke dalam larutan sehingga tidak ada yang dapat menghantarkan arus listrik (derajat ionisasi = 0). Contohnya adalah larutan urea dan glukosa.

Derajat ionisasi berbicara tentang apabila zat dilarutkan dalam air, maka terdapat 3 kemungkinan yaitu larut secara sempurna, sebagian atau tidak larut. Arti lainnya adalah perbandingan antara jumlah molekul zat yang sudah terionisasi dengan mol asal.

Alat uji elektrolit bisa digunakan untuk mengetahui keelektrolitan suatu larutan. Berdasarkan data di atas dan percobaan yang sudah dilakukan, beberapa bisa menyalakan lampu dan menghasilkan gelembung namun ada juga yang  tidak.  

Larutan yang berhasil menghasilkan gelembung termasuk larutan elektrolit. Kebalikannya, jika tidak menghasilkan gelembung maka disebut dengan larutan non elektrolit. Lampu yang berhasil menyala terang menandakan bahwa suatu larutan terionisasi dengan baik.

Sedangkan larutan yang hanya mampu membuat lampu menyala redup berarti tidak dapat terionisasi dengan baik, penghantar listrik yang buruk dan lemah.  Begitupun dengan larutan yang tidak dapat menghidupkan lampu, berarti tidak dapat terionisasi sama sekali.

Voltmeter adalah alat pengukur tegangan listrik yang mana jarum akan bergerak ketika terdapat arus listrik. Semakin banyak arus yang mengalir maka semakin besar pula penyimpangan jarumnya.

Kesimpulan:

1. larutan non elektronik merupakan larutan yang tidak bisa menghantarkan listrik. Kebalikan dari larutan elektronik yang mampu menghantarkan listrik.

2. Larutan elektrolit sendiri dibagi menjadi dua yaitu kuat dan lemah.

3. Dikatakan kuat jika larutan terionisasi dengan baik, dan dikatakan lemah jika ionisasi buruk atau tidak terjadi sama sekali. Tandanya adalah nyala lampu dan gelembung, semakin terang dan banyak maka suatu larutan termasuk elektrolit kuat.

4. Sampel yang menunjukkan sebagai larutan elektrolit adalah larutan pemutih karena bisa menghantarkan listrik, bola lampu bisa menyala dan memiliki banyak gelembung.

5. Sedangkan untuk susu cair dikategorikan sebagai larutan non elektrolit, perasan mentimun berkarakteristik larutan elektrolitnya lemah sehingga bola lampu tidak berhasil menyala. salah satu faktor yang menyebabkan gelembung pada perasan mentimun lebih banyak dibandingkan dengan susu cair adalah kandungan bahan yang ada di masing-masing bahan.

6. Susu cair memiliki larutan elektrolit lebih sedikit dibandingkan dengan perasaan mentimun. Hal inilah yang membuat gelembung pada mentimun lebih banyak walaupun sama-sama tidak menyala.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rainbow789 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 22 May 22