Radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi bervariasi tergantung pada lokasi geografis, waktu, dan kondisi atmosfer. Radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi dapat berasal dari sinar matahari langsung maupun yang dipantulkan oleh samudra dan daratan.

Secara umum, radiasi matahari yang dilepaskan oleh samudra lebih tinggi daripada daratan karena samudra memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyerap dan menyimpan energi panas dari sinar matahari. Radiasi matahari dari samudra disebut sebagai radiasi matahari langsung atau difus yang dipantulkan oleh permukaan laut.

Untuk menghitung jumlah radiasi matahari per detik per meter persegi yang dilepaskan oleh samudra dan daratan, diperlukan data yang lebih spesifik seperti lokasi geografis, keadaan cuaca, dan waktu. Informasi tersebut digunakan untuk menghitung radiasi matahari menggunakan model atau alat pengukuran yang sesuai seperti pyranometer.

Pyranometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi. Alat ini mengukur radiasi matahari total (sinar langsung dan difus) dalam unit Watt per meter persegi (W/m²).

Dengan menggunakan pyranometer yang ditempatkan di dekat samudra dan daratan, kita dapat mengukur radiasi matahari per detik per meter persegi yang dilepaskan oleh keduanya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa angka pasti mengenai jumlah radiasi matahari yang dilepaskan oleh samudra dan daratan akan bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data yang akurat, perlu menggunakan peralatan pengukuran yang tepat dan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi radiasi matahari.