Karena kita memiliki sebuah transformator step up, maka beda potensial pada kumparan sekunder akan lebih besar dari pada kumparan primer. Dalam hal ini, beda potensial prima dan sekunder dinyatakan dalam perbandingan dan didefinisikan oleh rasio transformasi sebagai:

Vp/Vs = Np/Ns

dimana Vp adalah tegangan pada kumparan primer, Vs adalah tegangan pada kumparan sekunder, Np adalah jumlah lilitan pada kumparan primer, dan Ns adalah jumlah lilitan pada kumparan sekunder.

Kita bisa menyelesaikan masalah ini menggunakan rumus:

Is/Ip = Np/Ns

dimana Is adalah arus pada kumparan sekunder dan Ip adalah arus pada kumparan primer.

Dalam hal ini, kita diberi Vp = 110 V, Vs = 220 V, dan Ip = 12 A. Karena transformator ini adalah step up, rasio transformasi Np/Ns harus lebih kecil dari 1.

Kita dapat mencari rasio transformasi sebagai berikut:

Vp/Vs = Np/Ns

110/220 = Np/Ns

1/2 = Np/Ns

Maka, Np/Ns = 1/2.

Kemudian, kita bisa menggunakan rumus Is/Ip = Np/Ns untuk menghitung arus pada kumparan sekunder:

Is/Ip = Np/Ns

Is/12 = 1/2

Is = 12 x 1/2

Is = 6 A

Jadi, arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder adalah 6 A.