Untuk menghitung kalor yang diperlukan dalam proses B - C - D, kita perlu mengetahui perubahan suhu dan fase dari setiap proses. Berdasarkan informasi yang diberikan, kita asumsikan bahwa sistem mengalami perubahan fase dan suhu seperti berikut:

Proses B: Es dengan massa 1 kg pada suhu -10°C (273 K) dipanaskan sampai menjadi air pada suhu 0°C (273 K) tanpa mengalami perubahan fase.

Proses C: Air pada suhu 0°C (273 K) dipanaskan sampai menjadi air pada suhu 25°C (298 K) tanpa mengalami perubahan fase.

Proses D: Air pada suhu 25°C (298 K) dipanaskan sampai menjadi uap pada suhu 100°C (373 K) tanpa mengalami perubahan volume.

Untuk menghitung kalor yang diperlukan pada setiap proses, kita gunakan rumus:

Proses B: q = m × c × ΔT, di mana q adalah kalor yang diperlukan, m adalah massa benda, c adalah kalor jenis benda, dan ΔT adalah selisih suhu. Karena es tidak mengalami perubahan fase, maka kalor yang diperlukan hanya untuk mengubah suhunya dari -10°C menjadi 0°C:

q_B = 1 kg × 2.100 J/kg°C × (0°C - (-10°C)) = 21.000 J

Proses C: q = m × c × ΔT, di mana q adalah kalor yang diperlukan, m adalah massa benda, c adalah kalor jenis benda, dan ΔT adalah selisih suhu. Karena air tidak mengalami perubahan fase, maka kalor yang diperlukan hanya untuk mengubah suhunya dari 0°C menjadi 25°C:

q_C = 1 kg × 4.200 J/kg°C × (25°C - 0°C) = 105.000 J

Proses D: q = m × L, di mana q adalah kalor yang diperlukan, m adalah massa benda, dan L adalah kalor lebur. Karena air mengalami perubahan fase dari cair menjadi uap, maka kalor yang diperlukan hanya untuk melarutkan air menjadi uap pada suhu 100°C:

q_D = 1 kg × 336.000 J/kg = 336.000 J

Total kalor yang diperlukan pada proses B - C - D adalah:

q_total = q_B + q_C + q_D = 21.000 J + 105.000 J + 336.000 J = 462.000 J

Jadi, jawaban yang benar adalah E. 462.000 J.