A. Jarak bayangan dapat dihitung menggunakan rumus lensa/sifat cermin yang disebut rumus cermin cekung:

\[ \frac{1}{f} = \frac{1}{o} + \frac{1}{i} \]

di mana:

- f adalah jarak fokus cermin (f = 1/2r, dengan r adalah jari-jari kelengkungan)

- o adalah jarak benda dari cermin

- i adalah jarak bayangan dari cermin

Dalam hal ini, jari-jari kelengkungan cermin (r) = 12 cm, jarak benda (o) = 8 cm. Mari kita hitung jarak bayangan (i):

\[ \frac{1}{f} = \frac{1}{o} + \frac{1}{i} \]

\[ \frac{1}{\frac{1}{2r}} = \frac{1}{o} + \frac{1}{i} \]

\[ 2r = \frac{o \cdot i}{o + i} \]

\[ 2 \cdot 12 = \frac{8 \cdot i}{8 + i} \]

\[ 24(8 + i) = 8i \]

\[ 192 + 24i = 8i \]

\[ 16i = 192 \]

\[ i = \frac{192}{16} \]

\[ i = 12 \]

Jadi, jarak bayangan (i) adalah 12 cm.

B. Perbesaran bayangan (m) dapat dihitung menggunakan rumus:

\[ m = -\frac{i}{o} \]

di mana:

- m adalah perbesaran bayangan

- i adalah jarak bayangan dari cermin

- o adalah jarak benda dari cermin

Dalam hal ini, jarak bayangan (i) = 12 cm, jarak benda (o) = 8 cm. Mari kita hitung perbesaran bayangan (m):

\[ m = -\frac{i}{o} \]

\[ m = -\frac{12}{8} \]

\[ m = -1.5 \]

Jadi, perbesaran bayangan (m) adalah -1.5.

C. Tinggi bayangan dapat dihitung dengan mengalikan tinggi benda (h) dengan perbesaran bayangan (m):

\[ \text{Tinggi bayangan} = h \cdot m \]

Di sini, tinggi benda (h) = 6 cm dan perbesaran bayangan (m) = -1.5. Mari kita hitung tinggi bayangan:

\[ \text{Tinggi bayangan} = 6 \cdot (-1.5) \]

\[ \text{Tinggi bayangan} = -9 \]

Jadi, tinggi bayangan adalah -9 cm.

D. Sifat bayangan cermin cekung bergantung pada posisi benda terhadap cermin. Namun, dengan menggunakan rumus cermin cekung, dapat diketahui bahwa jarak bayangan (i) positif, yang berarti bayangan terbentuk di sisi yang berlawanan dengan benda. Oleh karena itu, sifat bayangan adalah nyata dan terbalik.

makasihnya jangan lupa : http://saweria.co/yusufwahyur