Jawaban:

a. 8.800 V.

b. 0.2 A

c. 1760 watt.

Penjelasannya:

Dalam masalah ini, perbandingan jumlah lilitan pada trafo adalah 1:40, artinya bahwa jumlah lilitan pada sisi sekunder adalah 40 kali lebih banyak daripada sisi primer.

a. Tegangan Sekunder

Untuk menghitung tegangan sekunder trafo, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Vp / Vs = Np / Ns

Di mana Vp adalah tegangan pada sisi primer, Vs adalah tegangan pada sisi sekunder, Np adalah jumlah lilitan pada sisi primer, dan Ns adalah jumlah lilitan pada sisi sekunder.

Dalam masalah ini, Vp adalah 220 V, Np adalah 1, dan Ns adalah 40. Oleh karena itu, kita dapat menghitung Vs sebagai berikut:

220 / Vs = 1 / 40

Vs = 220 x 40 / 1

Vs = 8.800 V

Jadi, tegangan sekunder trafo adalah 8.800 V.

b. Arus Sekunder

Untuk menghitung arus sekunder trafo, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Ip x Np = Is x Ns

Di mana Ip adalah arus pada sisi primer, Is adalah arus pada sisi sekunder, Np adalah jumlah lilitan pada sisi primer, dan Ns adalah jumlah lilitan pada sisi sekunder.

Dalam masalah ini, Ip adalah 8 A, Np adalah 1, dan Ns adalah 40. Oleh karena itu, kita dapat menghitung Is sebagai berikut:

8 x 1 = Is x 40

Is = 8 x 1 / 40

Is = 0.2 A

Jadi, arus sekunder trafo adalah 0.2 A.

c. Besar Saya Trafonya

Untuk menghitung besar daya trafo, kita dapat menggunakan rumus berikut:

P = V x I

Di mana P adalah daya, V adalah tegangan, dan I adalah arus.

Untuk menghitung besar daya trafo secara keseluruhan, kita dapat menggunakan salah satu dari dua nilai ini, yaitu tegangan primer atau sekunder. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan tegangan primer, yang diberikan dalam soal, yaitu 220 V.

Dalam masalah ini, tegangan pada sisi primer adalah 220 V, dan arus pada sisi primer adalah 8 A. Oleh karena itu, kita dapat menghitung daya trafo sebagai berikut:

P = V x I

P = 220 x 8

P = 1760 watt

Jadi, besar daya trafo adalah 1760 watt.