Penjelasan:

Untuk menghitung besarnya gaya Coulomb yang terjadi saat jarak antara dua muatan elementer diperkecil menjadi setengahnya, kita dapat menggunakan rumus gaya Coulomb:

F = (kq1q2)/r^2

di mana F adalah besarnya gaya Coulomb, k adalah konstanta Coulomb, q1 adalah muatan elementer pertama, q2 adalah muatan elementer kedua, dan r adalah jarak antara kedua muatan tersebut.

Jika jarak antara muatan elementer positif 2q dan muatan elementer negatif 3q diperkecil menjadi setengahnya, maka besarnya gaya Coulomb yang terjadi akan menjadi 4 kali lebih besar daripada sebelumnya. Artinya, gaya Coulomb yang terjadi setelah jarak diperkecil akan menjadi 4*F.

Untuk menghitung besarnya gaya Coulomb yang terjadi sebelum jarak diperkecil, kita dapat menggunakan rumus tersebut dengan mengganti q1 dengan 2q, q2 dengan 3q, dan r dengan jarak awal antara kedua muatan tersebut, yaitu d:

F = (k2q3q)/d^2

Setelah itu, kita dapat menghitung besarnya gaya Coulomb yang terjadi setelah jarak diperkecil menjadi setengahnya dengan mengalikan hasil perhitungan tersebut dengan 4:

4F = 4(k2q3q)/d^2 = (4k2q*3q)/d^2

Dengan demikian, besarnya gaya Coulomb yang terjadi setelah jarak diperkecil menjadi setengahnya adalah (4k2q*3q)/d^2.

Mohon diperhatikan bahwa besarnya gaya Coulomb yang terjadi tergantung pada konstanta Coulomb (k), muatan kedua benda (q1 dan q2), dan jarak antara kedua benda (r). Nilai-nilai ini harus diketahui untuk dapat menghitung besarnya gaya Coulomb yang terjadi.

Interaksi yang terjadi antara dua muatan elementer positif dan negatif adalah interaksi elektrostatik, yaitu interaksi yang terjadi antara dua benda yang memiliki muatan listrik tetapi tidak memiliki arus listrik. Interaksi elektrostatik ini dapat dijelaskan dengan teori Coulomb yang menyatakan bahwa gaya elektrostatik yang terjadi antara dua benda bermuatan listrik adalah sebanding dengan produk muatan kedua benda tersebut dan sebanding dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut, namun berlawanan arah