Hukum konsumen dan hukum perlindungan konsumen memiliki perbedaan pada objek yang dikaji karena fokus dari kedua jenis hukum tersebut berbeda. Hukum konsumen lebih fokus pada hak dan kewajiban konsumen dalam melakukan transaksi jual beli, sedangkan hukum perlindungan konsumen lebih fokus pada perlindungan terhadap konsumen dari praktik bisnis yang merugikan atau tidak adil dari pihak penjual atau produsen.

Hukum konsumen mencakup aspek-aspek seperti hak konsumen untuk memperoleh informasi yang jelas dan akurat mengenai produk atau jasa yang akan dibeli, hak konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang berkualitas dan aman, serta hak konsumen untuk mengajukan komplain atau menggugat jika terjadi pelanggaran hak konsumen.

Sementara itu, hukum perlindungan konsumen lebih fokus pada upaya untuk melindungi konsumen dari praktik bisnis yang merugikan atau tidak adil dari pihak penjual atau produsen. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti perlindungan terhadap praktik penipuan, iklan yang menyesatkan, penjualan produk palsu atau cacat, dan praktik bisnis yang merugikan konsumen lainnya.

Dengan demikian, meskipun terdapat perbedaan pada objek yang dikaji, hukum konsumen dan hukum perlindungan konsumen saling terkait dan saling mendukung dalam upaya untuk melindungi hak dan kepentingan konsumen dalam melakukan transaksi jual beli.