Untuk menyelesaikan masalah ini, kita bisa menggunakan persamaan 1/o + 1/i = 1/f, di mana o adalah jarak objek dari cermin, i adalah jarak bayangan dari cermin, dan f adalah jarak fokus cermin.

Diketahui:

o = 5 cm

f = 10 cm

tinggi objek = 1 cm

a. Lukisan bayangan benda pada cermin:

Untuk menggambar lukisan bayangan benda pada cermin, kita dapat menggambar dua sinar istimewa. Pertama, sinar dari puncak benda menuju titik fokus cermin dan kemudian dipantulkan tegak lurus dengan bidang cermin. Kedua, sinar dari puncak benda menuju titik pusat cermin dan kemudian dipantulkan kembali ke arah objek, membentuk sudut yang sama dengan sinar asli. Lukisan bayangan yang terbentuk adalah seperti gambar berikut:

|\

| \

| \

| \

| \

| \

| \

| \

| \

| \

| \

| \

+-----------\

\

\

\

\

\

\

b. Jarak bayangan benda:

Kita dapat menggunakan persamaan 1/o + 1/i = 1/f untuk mencari jarak bayangan:

1/o + 1/i = 1/f

1/5 + 1/i = 1/10

1/i = 1/10 - 1/5

1/i = 1/10

i = 10 cm

Jadi, jarak bayangan benda adalah 10 cm.

c. Tinggi bayangan benda:

Kita dapat menggunakan rumus perbesaran bayangan (m) = -i/o untuk mencari perbesaran bayangan, di mana m < 0 menunjukkan bayangan terbalik dan m > 0 menunjukkan bayangan tegak.

m = -i/o

m = -(10 cm) / (5 cm)

m = -2

Perbesaran negatif menunjukkan bayangan terbalik, sehingga tinggi bayangan akan berlawanan arah dengan tinggi objek. Oleh karena itu, tinggi bayangan benda adalah:

tinggi bayangan = m × tinggi objek

tinggi bayangan = (-2) × 1 cm

tinggi bayangan = -2 cm

Jadi, tinggi bayangan benda adalah 2 cm dan terbalik.

d. Perbesaran benda:

Perbesaran benda sama dengan perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi objek:

m = tinggi bayangan / tinggi objek

m = -2 / 1

m = -2

Jadi, perbesaran benda adalah -2.

e. Sifat bayangan yang dibentuk:

Sinar dari puncak benda menuju titik fokus cermin dan kemudian dipantulkan tegak lurus dengan bidang cermin, sehingga bayangan yang terbentuk adalah nyata dan terbalik.