Asal-Usul, Sejarah, dan Penerapan Hukum Pascal dalam Kehidupan Sehari-hariAda dua

Berikut ini adalah pertanyaan dari ouzanhafizh pada mata pelajaran Fisika untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Asal-Usul, Sejarah, dan Penerapan Hukum Pascal dalam Kehidupan Sehari-hariAda dua hal yang ngebuat kita senang ketika sedang nyuci motor. Pertama, sewaktu ngeliatin abangnya nyemprotin motor kita pakai busa salju. Kedua, ketika di sebelah kita ada yang nyuci mobil, kemudian menaik-turunkan mobilnya menggunakan mesin hidrolik.

Kalau kita perhatikan, kayaknya unik banget ya. Ada satu pilar kecil yang mampu mengangkat si mobil. Padahal, kan, mobil berat banget.

Lalu, bagaimana si pilar ini bisa mengangkat mobil yang punya berat mencapai 1 ton lebih?

Jawabannya, hukum pascal.

Sebelum ngomongin ini, kita akan berjalan-jalan sebentar ke abad 16. Pada tahun 1623, lahirlah seorang laki-laki di Clermont-Ferrand, Perancis, yang bernama Blaise Pascal. Dari kecil, dia memang dikenal sebagai anak yang pintar.

Pascal bahkan sudah kehilangan sosok Ibu sejak dia berusia 4 tahun. Dia juga tidak menempuh pendidikan secara resmi.

Tapi, dia tidak menyerah.

Di usia 12 tahun, dia berhasil membuat mesin penghitung untuk membantu pekerjaan Ayahnya. Di usia ke 16 menulis buku tentang kerucut, dan di usia ke 18 sukses menciptakan kalkulator digital pertama di dunia. Iya. Usia 18 tahun. Pertama di dunia. Oh, bandingkan dengan kita. DI usia segitu mendengar kata “Fisika” aja rasanya pengin jawab, “Astaga… makhluk dari mana itu?”

Sayangnya, karena terlalu giat bekerja, kesehatan Pascal menurun. Sejak usia 18, dokter menyarankannya untuk hidup lebih santai dan bersenang-senang. Tapi, bukan Pascal kalau nggak gemes sama sains. Sewaktu main, dia iseng memperagakan hukum Toricelli (hukum yang mengukur kelajuan air yang mengucur dari tangki yang bocor). Tapi, dia tidak membolongi tangki air di rumahnya, melainkan mengisi kantung dari bahan plastik dengan air. Lalu, ia melubangi kantung itu. Dia memberikan banyak lubang di kantung air itu.

Lalu, memperhatikan air yang mengucur dari kantung.

Kemudian, dia merasa ada yang aneh. Kok, air yang keluar dari lubang-lubang itu punya pancaran yang sama kuat. Akhirnya, dia menemukan teori yang dia beri nama Hukum Pascal.

Pemikiran itu lah yang menjadi dasar pemikirannya akan hal yang berbau fluida ini. Karena tekanan si air di kantung sama besar, dia merasa kalau kita memberikan gaya berupa tekanan pada “cairan tertutup” itu, maka tekanan di setiap bagian cairan itu juga akan meningkat, sesuai dengan besar tekanan yang kita berikan.

Teori ini lah yang kemudian dikembangkan menjadi berbagai macam hal. Supaya lebih gampang, kita akan menggambarkannya dalam sebuah bejana tertutup.

Hukum Pascal, Rumus dan Penerapannya

Hukum Pascal dapat dirumuskan sebagai berikut.

P keluar = P masuk

Karena kita sudah mengetahui bahwa rumus tekanan adalah gaya dibagi dengan luas bidang (P = F/A), rumus tersebut dapat ditulis kembali sebagai berikut.

Fa/Aa=Fb/Ab

Memangnya hukum Pascal digunakan untuk apa sih? Salah satu contoh penggunaan hukum ini yang paling umum adalah pengungkit hidrolik. Pengungkit hidrolik mampu memberikan gaya keluar yang jauh lebih besar daripada gaya masuknya. Hal ini dikarenakan oleh piston bagian luarnya lebih besar daripada piston bagian dalam.

Contohnya, jika luasan piston luar 20 kali lebih besar daripada piston dalam, gaya yang dihasilkan dikalikan dengan faktor 20. Artinya jika gaya masuk setara dengan 100 kilogram, piston dapat mengangkat mobil yang seberat 2000 kilogram atau 2 ton.


Baca dan pelajari materi berikut, lalu tuliskan kesimpulannya​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jawabannya, hukum pascal. Pada tahun 1623, lahirlah seorang laki-laki di Clermont-Ferrand, Perancis, yang bernama Blaise Pascal. Dari kecil, dia memang dikenal sebagai anak yang pintar. Pascal bahkan sudah kehilangan sosok Ibu sejak dia berusia 4 tahun.

Tapi, bukan Pascal kalau nggak gemes sama sains. Lalu, memperhatikan air yang mengucur dari kantung. Kemudian, dia merasa ada yang aneh. Kok, air yang keluar dari lubang-lubang itu punya pancaran yang sama kuat.

Akhirnya, dia menemukan teori yang dia beri nama Hukum Pascal. Pemikiran itu lah yang menjadi dasar pemikirannya akan hal yang berbau fluida ini. Karena tekanan si air di kantung sama besar, dia merasa kalau kita memberikan gaya berupa tekanan pada «cairan tertutup» itu, maka tekanan di setiap bagian cairan itu juga akan meningkat, sesuai dengan besar tekanan yang kita berikan. Teori ini lah yang kemudian dikembangkan menjadi berbagai macam hal.

Penjelasan:

maaf kalo kepanjangan :v.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mahesapramana968 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 13 Apr 22