GETARANIndonesia merupakan daerah agraris dengan mayoritas tanaman padi. Kesuburan tanah dan
tanaman menjadi prioritas utama. Mengantisipasi gangguan hama menjadi penting dan biasanya dapat
dilakukan dengan cara kimia dan fisik. Cara kimia berdampak dapat meracuni tanaman dan mahluk
hidup lainnya. Cara fisik tidak mengganggu kesehatan tanaman dan mahluk hidup lainnya, tetapi
umurnya membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya cukup besar, sehingga masih belum efisien
Meningkatkan efisiensi carn fisik ini menjadi hal yang sangat penting dengan salah satu caranya
menggunakan aplikasi gelombang suara dan ultrasonik. Dalam penelitian ini telah dilakukan eksperimen
laboratoris dengan pendekatan biofisika untuk mendapatkan frekuensi gelombang suara dan ultrasonik
usir hama wereng. Penelitian dimulai dari karakterisasi bahan transduser, uji frekuensi wereng, dan
rancang bangun sistem elektronik untuk pemancar gelombang suara dan ultrasonik. Dari empat unit
bahan transduser yang dipilih satu unit yang mampu beresonansi pada daerah frekuensi usir wereng.
Transduser ini dengan karakterisasi frekuensi dengan redaman 0,6 KHz 80 dBv, 1,8 KHz 33 dBv.3 KHz
33 dBv, 8 KHz 33 dBv, dan 27 KHz 80 dBv. Uji frekuensi usir wereng mulai dari 0,3 KHz-41 KHz
dengan faktor kenaikan frekuensi 0,3 dan 3 dan lama uji frekuensi 10 menit untuk setiap nilai frekuensi.
Biofisik wereng diamati dengan kategori perilaku wereng pindah posisi, bergerak, pindah tempat, dan
terbang, Kategori pindah tempat dan terbang termasuk kedalam kategori usir, wereng menjauhi rambatan
gelombang cukup jauh pada frekuensi 1.2 KHz sd 3 KHz.

Berdasarkan hasil penelitian dan data diatas, gagasan apa dari peneliti yang dapat kamu simpulkan?​