#Quiz Pagi#IPA#8SMP1. Diketahui benda optic memiliki indeks bias 1,2. Jika

Berikut ini adalah pertanyaan dari unknown pada mata pelajaran Fisika untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

#Quiz Pagi#IPA
#8SMP

1. Diketahui benda optic memiliki indeks bias 1,2. Jika cahaya yang merambat di
ruang hampa 3x108 m/s, maka cepat rambat cahaya di benda optic tersebut
sebesar....
A. 3,6 x 108 m/s
B. 2,5 x 108 m/s
C. 1,2 x 108 m/s
D. 0,8 x 108 m/s

2. Sebuah cahaya koheren melalui sebuah benda optic, kecepatan cahaya pada benda optic tersebut 1,2 x 108 m/s dan cepat rambat cahaya di udara 3 x 108 m/s, maka indeks bias benda optic tersebut sebesar….
A. 3,6 C. 2,5
B. 3,0 D. 2

3. Seberkas cahaya merambat dari udara menuju air dengan indeks bias 4/3. Jika cepat rambat cahaya di udara 3 x 108 m/s. Maka cepar rambat cahaya itu di air sebesar…
A. 1,75 x 108 m/s C. 2,25 x 108 m/s
B. 2,00 x 108 m/s D. 2,50 x 108 m/s

#moderatormengawasi ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Besar kerapatan optik suatu medium dihubungkan dengan indeks bias (n). Semakin besar indeks bias suatu medium, artinya semakin besar pula kerapatan optik medium tersebut. Akibatnya, cahaya yang melewati medium dengan indeks bias lebih besar (tingkat kerapatan yang besar) akan memiliki arah belok yang semakin besar pula. Besar kecilnya arah belok cahaya ini diukur dari bidang batas antara dua mediumnya, ya.

Lalu, bagaimana jika suatu medium memiliki kerapatan optik yang kecil, seperti udara misalnya. Nah, hal ini berarti berlaku kebalikannya. Medium dengan kerapatan optik yang kecil, berarti indeks bias medium tersebut juga kecil. Akibatnya, cahaya yang melewati medium tersebut akan memiliki arah belok yang juga semakin kecil dari bidang batas antara dua medium.

Gimana? Paham nggak, nih? Kalau masih belum paham, coba deh kamu perhatikan gambar berikut.

pembiasan cahaya

Saat cahaya dibiaskan dari udara ke air (gambar A), cahaya akan merambat dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat. Air memiliki indeks bias yang lebih besar dari udara (n2 > n1), sehingga arah belok cahaya dari bidang batas dua medium juga besar. Oleh karena itu, cahaya akan dibiaskan/dibelokkan mendekati garis normal.

Sebaliknya, saat cahaya dibiaskan dari air ke udara (gambar B), cahaya akan merambat dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat. Udara memiliki indeks bias yang lebih kecil dari air (n1 < n2), sehingga arah belok cahaya dari bidang batas dua medium juga kecil. Oleh karena itu, cahaya akan dibiaskan/dibelokkan menjauhi garis normal. Kamu dapat melihat perbedaannya pada gambar ya, kan?

Oke, sampai sini semoga kamu paham ya tentang pembiasan cahaya. Nah, berikut ini ada rumus yang bisa kamu pakai untuk mengerjakan soal yang berkaitan dengan pembiasan cahaya, loh. Perhatikan dan coba kita kerjakan beberapa soal berikut, yuk!

pembiasan cahaya

Contoh soal:

Cahaya merambat dari air ke kaca. Jika indeks bias air adalah 1,33 dan indeks bias kaca adalah 1,54, maka hitunglah besar kecepatan cahaya di kaca jika diketahui kecepatan cahaya di air sebesar 2,25 x 108 m/s.

pembiasan cahaya

Jadi, besar kecepatan cahaya di kaca adalah 1,94 x 108 m/s.

Cahaya merambat dari udara ke air. Jika kecepatan cahaya di udara adalah 3 x 108 m/s dan indeks bias air adalah 4/3, maka tentukanlah besar kecepatan cahaya di air.

pembiasan cahaya

Jadi, besar kecepatan cahaya di air adalah 2,25 x 108 m/s.

Dua contoh soal di atas merupakan sebagian kecil dari tipe soal yang akan dikeluarkan pada materi pembiasan cahaya, ya. Jadi, kamu juga bisa mengasah kemampuanmu dengan berlatih tipe-tipe soal lainnya di ruangbelajar. Oke?

Oh iya, kamu masih ingat, nggak? Di awal tadi, kita sempat bertanya-tanya, bagaimana sih pelangi bisa terjadi? Terus, kamu juga sudah diberi tahu kalau terjadinya pelangi itu karena adanya pembiasan cahaya. Tapi, bagaimana bisa? Pelangi kan warnanya banyak, ada merah, kuning, hijau, juga warna-warna yang lain. Sedangkan, di pembahasan tadi, nggak ada tuh yang ngejelasin kalau cahaya akan dibelokkan, lalu “timbul warna-warni kayak pelangi”.

Nah loh! Gimana, tuh?

Hayooo... ada yang tahu kenapa bisa begitu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh wardahfauzy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 03 Jun 21