Berikut ini adalah pertanyaan dari dzikarohmatilahrifqi pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit
sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian,
air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa.
“Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai
bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat
semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari.
“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada
semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.
Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam. “Ulu, aku tidak
suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan
menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang
sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut.
“Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu
sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah,
julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang
seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat
meninggalkan semut.
Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang
karena ia berjalan.
Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku
sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir
kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam.
Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku
tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air.
Bagaimana caranya aku dapati menikmati hujan seperti kamu Ulu?” Ikan
pun kembali berputar-putar di dalam kolam.
“Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat
hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat
merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu tidak
akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!”
Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah
tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan
yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang
lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali
bersenandung.
Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di
dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama
seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan.
“Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah
kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam
kolam seperti semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati
indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa
kencang-kencang.
Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau
bisa naik kemari?”
Ulu kebingungan.” Apa maksudmu burung?”
“Apakah kau bisa memanjat naik kemari Ulu?”
“Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut
dan menatap kearah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek
sehingga tidak bisa terbang.
“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan
keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan
ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata
dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki
kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa
menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak
dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu
tidak seharusnya menghina mereka!”
Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir
bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan
kelebihan dan menghina teman-temannya.
“Maafkan aku Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu kearah Semut dan
Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku
Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat
itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya
kembali.
JELASKAN TEKS CERITA FABEL DI ATAS !
BANTU KA TOLONG , BESOK DI KUMPULIN
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Seorang katak hijau bernama ulu yang selalu menyombongkan dirinya pada orang2 disekitar, dan kurang memperhatikan perasaan orang2 disekitar tersebut. Namun setelah beberapa waktu, Ulu sadar bahwa apa yang dia lakukan salah, dan kemudian dia meminta maaf pada individu yang sudah dia singgung. dan ulu pun mulai menghargai teman temannya itu.
Penjelasan:
Jadi intinya ada katak hijau sombong lalu menyadari perbuatannya itu salah dan kemudian meminta maaf
semoga membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh SatriaSandi208 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 14 May 22