Perkawinan ini menghasilkan keturunan F2 dengan empat fenotipe. Fenotipnya adalah ayam bertelur banyak tipis dan telur banyak lemak. Ayam lainnya  bertelur sedikit kurus dan  sedikit berlemak.

Perbandingan fenotipik menurut hukum Mendel II. Nilainya 9:3:3:1.

Penjelasan:

Pewarisan atau pewarisan sifat dari orang tua kepada keturunannya disebut hereditas. Mekanisme pewarisan sifat mengikuti aturan tertentu disebut pola hereditas. Dalam pola hereditas, ada istilah-istilah dalam mempelajarinya, antara lain:

1. Orang tua (P) adalah orang tua yang disilangkan.

2. Filial (F) adalah keturunan/keturunan dari hasil persilangan.

3. Gamet (G) adalah sel kelamin. Itu ditulis dengan salah satu huruf dari genotipe.

4. Fenotipe adalah sifat yang tampak dari luar secara morfologis, misalnya merah, besar, tinggi, dan lain-lain.

5. Genotipe adalah suatu sifat yang tidak tampak dari luar sehingga dilambangkan dengan huruf, misal merah dilambangkan dengan M, tinggi dilambangkan dengan T.

6. Dominan adalah sifat yang menang dan menutupi sifat lain yang dilambangkan dengan huruf kapital.

7. Resesif adalah sifat yang kehilangan dan ditutupi oleh sifat lain dan dilambangkan dengan huruf kecil.

8. Intermediate adalah sifat-sifat yang sama kuatnya dan dilambangkan dengan huruf besar dan huruf kecil.

9. Homozigot adalah susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang sama. Ini dibagi menjadi dominan homozigot (MM, TT) dan resesif homozigot (mm, tt).

10. Heterozigot adalah susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang berbeda (Mm, Tt).

11. Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat yang berbeda. Misalnya, bunga merah x bunga putih.

12. Dihibrida adalah persilangan dengan dua sifat yang berbeda. Misalnya bunga merah harum x bunga putih tidak harum.

Persilangan di atas merupakan persilangan dihibrid, yaitu persilangan dengan dua sifat yang berbeda.

Induk 1 = ayam bertelur banyak, badan kurus (BBKK).

Induk 2 = ayam bertelur sedikit, badannya gemuk (bbkk).

Persilangan dihibrid menurut Hukum Mendel II atau hukum assortasi (berpasangan) secara mandiri adalah suatu aturan yang menyatakan bahwa setiap alel dapat berpasangan secara mandiri dengan alel lain yang tidak sama pada saat pembentukan gamet.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang :

Persilangan intermediet pada yomemimo.com/tugas/18749375

#BelajarBersamaBrainly