Jawaban:

1. Persepsi tentang diri sendiri yang tidak klop dengan kenyataan seringkali terjadi karena seseorang tidak mampu melihat dirinya secara objektif, atau karena ia terlalu fokus pada kelebihan atau kekurangan yang dimilikinya. Meskipun demikian, banyak orang cenderung menganggap bahwa mereka paham betul siapa dirinya karena mereka mempersepsikan dirinya berdasarkan pengalaman hidup, pendapat orang lain, dan nilai-nilai yang diyakininya. Namun, untuk memahami diri dengan lebih baik, seseorang perlu belajar untuk melihat dirinya secara obyektif, mengakui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki, serta mengambil langkah untuk memperbaiki diri.

2. Potensi diri adalah kemampuan atau bakat yang terdapat dalam diri seseorang yang belum terwujud atau belum sepenuhnya termanfaatkan. Potensi diri dapat berupa kemampuan berbicara di depan umum, bakat seni, kemampuan belajar cepat, dan sebagainya. Setiap orang memiliki potensi diri yang berbeda-beda, meskipun jumlah potensi tersebut tidak pernah sama. Potensi diri dapat berkembang dan ditingkatkan dengan latihan, pendidikan, dan pengalaman hidup.

3. Potensi diri yang maksimal sangat penting dalam hidup karena dapat membantu seseorang mencapai tujuan hidupnya dengan lebih mudah dan menyenangkan. Ketika seseorang mampu mengoptimalkan potensinya, ia akan merasa lebih percaya diri, memiliki kepuasan diri yang lebih tinggi, dan mampu mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik. Selain itu, potensi diri yang maksimal juga dapat membantu seseorang menjadi lebih produktif dan efektif dalam bekerja, berkarya, atau memenuhi tanggung jawab sosialnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi dirinya dengan baik agar dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.

Penjelasan: