Jawaban:

Untuk menentukan kecepatan akhir dari tiap benda setelah tumbukan yang lenting sebagian, kita dapat menggunakan persamaan tumbukan lenting sebagian. Persamaan ini adalah:

v1' = (v1*(m1-m2) + 2m2v2)/(m1+m2)

v2' = (v2*(m2-m1) + 2m1v1)/(m1+m2)

dimana:

v1 dan v2 adalah kecepatan sebelum tumbukan

v1' dan v2' adalah kecepatan setelah tumbukan

m1 dan m2 adalah massa dari tiap benda

e adalah koefisien restitusi

Dalam kasus ini, benda A memiliki massa 6 kg dan kecepatan sebelum tumbukan sebesar 16 m/s, sedangkan benda B memiliki massa 10 kg dan kecepatan sebelum tumbukan sebesar 8 m/s.

Jadi, kecepatan akhir dari benda A setelah tumbukan adalah :

v1' = (v1*(m1-m2) + 2m2v2)/(m1+m2) = (16 m/s * (6 kg - 10 kg) + 2 * 10 kg * 8 m/s)/(6 kg + 10 kg) = -8 m/s

kecepatan akhir dari benda B setelah tumbukan adalah :

v2' = (v2*(m2-m1) + 2m1v1)/(m1+m2) = (8 m/s * (10 kg - 6 kg) + 2 * 6 kg * 16 m/s)/(6 kg + 10 kg) = 12 m/s

kecepatan akhir dari tiap benda setelah tumbukan lenting sebagian adalah -8 m/s dan 12 m/s.

Penjelasan:

Secara fisika, tumbukan lenting sebagian adalah jenis tumbukan di mana kecepatan akhir dari tiap benda setelah tumbukan berbeda dari kecepatan sebelum tumbukan, dan juga ada perpindahan momentum dan energi mekanik dari satu benda ke benda lainnya. Persamaan yang digunakan untuk menentukan kecepatan akhir setelah tumbukan lenting sebagian adalah v1' = (v1*(m1-m2) + 2m2v2)/(m1+m2) dan v2' = (v2*(m2-m1) + 2m1v1)/(m1+m2) .

Dalam kasus Anda, benda A bermassa 6 kg dan benda B bermassa 10 kg bergerak searah dengan kecepatan masing-masing 16 m/s dan 8 m/s. Persamaan yang digunakan untuk menentukan kecepatan akhir dari tiap benda setelah tumbukan lenting sebagian digunakan dan dihitung. Dari hasil perhitungan, kecepatan akhir dari benda A setelah tumbukan adalah -8 m/s dan kecepatan akhir dari benda B setelah tumbukan adalah 12 m/s.

Ini menunjukkan bahwa momentum total sistem tetap konstan selama tumbukan lenting sebagian, karena jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan sama. Namun, energi mekanik total sistem tidak konstan karena energi mekanik dari benda A dan B berubah karena adanya perpindahan energi mekanik dari benda A ke benda B.