Untuk menentukan kalor yang harus ditambahkan sehingga tangki hanya berisi uap air, pertama-tama kita perlu mengetahui jumlah air yang ada di dalam tangki tersebut. Diketahui bahwa volum tangki adalah 0,1 m' dan jumlah air adalah 10% volum, maka jumlah air yang ada di dalam tangki adalah 0,1 m' x 10% = 0,01 m'

Kemudian, kita perlu mengetahui kalor laten penguapan air pada tekanan 2 bar. Kalor laten penguapan adalah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fase cair menjadi fase gas pada kondisi konstan tekanan.

Kita dapat menggunakan rumus kalor laten penguapan:

Q = mL

dimana Q adalah kalor laten penguapan (Joule), m adalah massa (kg), dan L adalah kalor laten penguapan (J/kg).

Untuk mengetahui massa air yang ada di dalam tangki, kita perlu mengetahui densitas air pada tekanan 2 bar. Densitas air dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

r = p/RT

dimana r adalah densitas (kg/m^3), p adalah tekanan (Pa), R adalah konstanta gas (J/kg.K), dan T adalah suhu (K).

Setelah mengetahui massa air di dalam tangki, kita dapat menghitung kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan seluruh air di dalam tangki dengan menggunakan rumus Q = mL.

Untuk menentukan tekanan di dalam tangki pada keadaan akhir, kita perlu mengetahui jumlah uap air yang ada di dalam tangki. Jumlah uap air dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

m = pV/RT

dimana m adalah massa uap air (kg), p adalah tekanan (Pa), V adalah volume (m^3), R adalah konstanta gas (J/kg.K), dan T adalah suhu (K).

Setelah mengetahui jumlah uap air yang ada di dalam tangki, kita dapat menghitung tekanan di dalam tangki dengan menggunakan rumus p = mRT/V.

Untuk membuat secangkir air teh panas dengan suhu 60°C, pertama-tama kita perlu mengetahui kalor yang dibutuh