Proses pembuatan vaksin melalui bioteknologi konvensional dan modern melibatkan beberapa langkah utama, yaitu:

1. Identifikasi Virus: Langkah pertama adalah mengidentifikasi virus yang ingin diterapi, seperti virus flu, virus HPV, dll.

2. Isolasi Virus: Virus yang ditemukan kemudian diambil dan dibersihkan dari campuran sel dan bahan lainnya.

3. Produksi Antigen: Virus yang dibersihkan diteruskan ke proses produksi antigen, yaitu bagian virus yang dapat memicu respon imun. Dalam proses ini, virus dapat dikultur dalam sel-sel hidup atau diisolasi dan diproses untuk memperoleh antigen.

4. Purifikasi Antigen: Antigen yang dihasilkan harus dibersihkan dari bahan-bahan lain seperti sel dan protease.

5. Pemurnian Antigen: Antigen yang sudah dibersihkan diteruskan ke proses pemurnian dengan metode-metode seperti chromatography, ultracentrifugasi, dll.

6. Pemurnian Antigen Lanjutan: Pemurnian antigen dilakukan dengan memanfaatkan teknologi bioteknologi modern seperti rekayasa genetika, sel sumsum tulang, dll.

7. Adjuvan: Antigen yang sudah dibersihkan ditambahkan dengan adjuvan, yaitu bahan tambahan yang dapat memperkuat respon imun.

8. Formulasi: Vaksin akan diproses menjadi bentuk akhir, seperti injeksi, sirup, dll.

9. Uji Klinis: Langkah terakhir adalah melakukan uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin. Jika lulus, vaksin akan diterima dan digunakan secara luas.

Ini adalah proses pembuatan vaksin dengan menggabungkan prinsip bioteknologi konvensional dan modern. Proses ini memastikan bahwa vaksin yang diproduksi aman dan efektif dalam melindungi konsumen.