Jawaban:

Karena kedua logam dipanaskan, masing-masing logam akan mengalami perubahan suhu dan memuai dengan laju yang berbeda sesuai dengan nilai koefisien muai panjangnya. Tembaga memiliki nilai koefisien muai panjang yang lebih kecil daripada aluminium, sehingga ketika dipanaskan, tembaga akan memuai lebih sedikit daripada aluminium.

Ketika logam bimetal dipanaskan, karena kedua logam saling menempel, maka salah satu lapisan logam akan membungkuk ke arah lapisan yang lain. Hal ini terjadi karena ketika suhu meningkat, logam dengan koefisien muai panjang yang lebih kecil akan memuai dengan laju yang lebih lambat daripada logam dengan koefisien muai panjang yang lebih besar, sehingga logam dengan koefisien muai panjang yang lebih besar akan menekuk logam dengan koefisien muai panjang yang lebih kecil.

Dalam kasus ini, tembaga memiliki koefisien muai panjang yang lebih kecil daripada aluminium, sehingga ketika dipanaskan, tembaga akan memuai lebih sedikit daripada aluminium. Akibatnya, lapisan aluminium yang memiliki koefisien muai panjang yang lebih besar akan membengkok ke arah lapisan tembaga yang memiliki koefisien muai panjang yang lebih kecil.

Dengan demikian, logam bimetal akan membungkuk atau melengkung ketika dipanaskan karena perbedaan koefisien muai panjang antara kedua lapisan logam yang terdiri dari tembaga dan aluminium.