Jawaban:

Penjelasan:

Untuk menentukan sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung, kita bisa menggunakan rumus:

1/f = 1/do + 1/di

dengan f adalah jarak fokus cermin, do adalah jarak objek dari cermin, dan di adalah jarak bayangan dari cermin.

Kita diketahui bahwa cermin cekung memiliki jari-jari kelengkungan (R) sebesar 12 cm, sehingga jarak fokus (f) dapat dihitung menggunakan rumus f = R/2 = 6 cm.

Jarak objek (do) adalah 10 cm, sedangkan jarak bayangan (di) belum diketahui. Karena benda K diletakkan di depan cermin cekung, maka sifat bayangan yang terbentuk pasti nyata.

Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung jarak bayangan sebagai berikut:

1/6 = 1/10 + 1/di

di = 15 cm

Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan diperkecil (karena jarak bayangan lebih besar dari jarak objek). Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah B. nyata, terbalik, diperkecil.

Untuk menentukan sifat bayangan benda yang terbentuk pada lensa cembung, dapat digunakan rumus:

1/f = 1/o + 1/i

di mana f adalah jarak fokus lensa, o adalah jarak benda dari lensa, dan i adalah jarak bayangan dari lensa.

Diketahui: o = 10 cm, f = 6 cm

Maka, dapat dicari i sebagai berikut:

1/6 = 1/10 + 1/i

1/i = 1/6 - 1/10

1/i = (10 - 6) / (6 × 10)

1/i = 1/15

i = 15 cm

Jadi, bayangan benda A terbentuk pada jarak 15 cm dari lensa, yang berarti bayangan tersebut bersifat nyata. Karena benda diletakkan di depan lensa, maka bayangan yang terbentuk adalah terbalik. Dan karena jarak bayangan lebih besar dari jarak benda, maka bayangan tersebut bersifat diperkecil. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah D. Nyata, terbalik, diperbesar.