Jawaban:

Penjelasan:

Untuk menentukan posisi bayangan, perbesaran, dan sifat bayangan dalam kasus ini, kita dapat menggunakan rumus-rumus yang berkaitan dengan lensa cembung. Berikut adalah penjelasan untuk setiap pertanyaan:

a. Posisi bayangan (s'):

  Untuk menentukan posisi bayangan, kita dapat menggunakan rumus lensa yang dikenal sebagai rumus lensa cembung:

  1/f = 1/v - 1/u

  Di mana:

  f = jarak fokus lensa

  v = jarak bayangan dari lensa (positif jika bayangan terbentuk di sisi yang sama dengan sinar masuk)

  u = jarak objek dari lensa (positif jika objek ada di sisi yang berlawanan dengan sinar masuk)

  Dalam kasus ini, jarak fokus lensa (f) adalah 10 cm, dan jarak objek (u) adalah -25 cm (negatif karena objek ada di sisi berlawanan dengan sinar masuk). Dengan substitusi nilai-nilai tersebut ke rumus, kita dapat mencari nilai v (jarak bayangan):

  1/10 = 1/v - 1/-25

  Setelah menghitung, nilai v akan menjadi 7,14 cm. Jadi, posisi bayangan (s') adalah 7,14 cm dari lensa.

b. Perbesaran (m):

  Perbesaran (m) dapat dihitung dengan rumus:

  m = -v/u

  Di mana v adalah jarak bayangan (-7,14 cm) dan u adalah jarak objek (-25 cm). Setelah substitusi nilai-nilai tersebut ke rumus, kita dapat menghitung nilai perbesaran:

  m = -(-7,14)/(-25) = 0,2856

  Jadi, perbesaran yang terjadi adalah 0,2856.

c. Sifat bayangan:

  Untuk menentukan sifat bayangan, kita perlu melihat apakah bayangan tersebut nyata atau virtual, terbalik atau tegak, dan diperkecil atau diperbesar. Dalam kasus ini, karena perbesaran positif (0,2856), bayangan akan menjadi nyata, terbalik, dan diperkecil.

  Jadi, sifat bayangan adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

Demikian penjelasan mengenai posisi bayangan, perbesaran, dan sifat bayangan dalam kasus ini.