1.diketahui besar buatan suatu benda adalah 12×10pangkat negatif³C dan

Berikut ini adalah pertanyaan dari naahasnaa2 pada mata pelajaran Fisika untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1.diketahui besar buatan suatu benda adalah 12×10pangkat negatif³C dan 6×10pangkat negatif⁶C.berapa besar gaya coulomb bila jarak antar kedua muatan tersebut adalah 6×10 pangkat negatif⁶m dan nilai k=9×10pangkat⁹N m²/c?2. Seekor sapi jantan dikawinkan dg seekor sapi betina bertanduk, keturunannya pada F1 dikawinkan dg induknya (bertanduk), bagaimana hasil keturunannya?(sapi jantan=PP, sapi betina PP)!


tolong bantu ya kak​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

1. Untuk menghitung gaya Coulomb antara dua muatan, kita dapat menggunakan rumus F = (k * Q1 * Q2) / r^2, di mana F adalah gaya Coulomb, k adalah konstanta Coulomb, Q1 dan Q2 adalah muatan yang bersangkutan, dan r adalah jarak antara muatan tersebut. Dengan menggunakan informasi yang diberikan dalam soal, gaya Coulomb antara kedua muatan tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

F = (k * Q1 * Q2) / r^2

= (9 x 10^9 N m^2/C * 12 x 10^-3 C * 6 x 10^-6 C) / (6 x 10^-6 m)^2

= 216 N

Jadi, gaya Coulomb antara kedua muatan tersebut adalah 216 N.

2. Dalam genetika, istilah "pp" mungkin merujuk pada genotipe dari sebuah organisme. Genotipe adalah kombinasi dari gen-gen yang membentuk suatu organisme, yang menentukan sifat-sifat fenotipiknya (sifat yang dapat dilihat secara fisik). Jika kita menganggap bahwa "pp" mengacu pada genotipe dari sapi jantan dan sapi betina bertanduk tersebut, maka kita dapat menggunakan huruf-huruf tertentu untuk menunjukkan alel-alel yang dimiliki oleh kedua sapi tersebut.

Contohnya, kita dapat menggunakan huruf "P" untuk menunjukkan alel yang menyebabkan sifat "bertanduk", dan huruf "p" untuk menunjukkan alel yang menyebabkan sifat "tidak bertanduk". Jika kita asumsikan bahwa sapi jantan memiliki genotipe "PP" (artinya dia memiliki dua alel yang menyebabkan sifat bertanduk) dan sapi betina memiliki genotipe "Pp" (artinya dia memiliki satu alel yang menyebabkan sifat bertanduk), maka setiap anak sapi yang dihasilkan dari kawin silang tersebut akan memiliki genotipe "Pp" (yaitu memiliki satu alel yang menyebabkan sifat bertanduk).

Jika salah satu dari anak sapi tersebut kemudian dikawinkan kembali dengan salah satu dari orang tuanya (sapi betina bertanduk), maka hasil keturunannya akan tergantung pada alel-alel yang diturunkan kepada anak sapi tersebut dari orang tuanya. Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa anak sapi tersebut akan memiliki genotipe "PP" (artinya dia akan memiliki dua alel yang menyebabkan sifat bertanduk) atau "Pp" (artinya dia akan memiliki satu alel yang menyebabkan sifat bertanduk). Namun, tanpa informasi lebih lanjut tentang genotipe dari sapi jantan dan sapi betina bertanduk tersebut, tidak dapat memberikan jawaban yang tepat tentang hasil keturunannya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Alsifixie dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 11 Mar 23