Jawaban:

Menurut hasil pencarian saya, pertanyaan Anda adalah tentang suhu kawat tembaga yang harus diturunkan jika suhu mula-mula 80°C agar hambatannya berkurang 22%.

Jawaban untuk pertanyaan Anda adalah sebagai berikut:

Untuk menentukan suhu kawat tembaga yang harus diturunkan, kita perlu mengetahui rumus hambatan kawat yang bergantung pada suhu, yaitu:

R = R0(1 + αΔT)

Di mana R adalah hambatan kawat pada suhu T (Ω), R0 adalah hambatan kawat pada suhu acuan 0°C (Ω), α adalah koefisien muai listrik kawat (°C-1), dan ΔT adalah perubahan suhu kawat (°C).

Jika kita ingin hambatan kawat berkurang 22%, maka kita dapat menulis persamaan:

R = 0.78R0

Substitusi rumus hambatan kawat yang bergantung pada suhu, maka kita dapatkan:

R0(1 + αΔT) = 0.78R0

Bagi kedua ruas dengan R0, maka kita dapatkan:

1 + αΔT = 0.78

Kurangi kedua ruas dengan 1, maka kita dapatkan:

αΔT = -0.22

Bagi kedua ruas dengan α, maka kita dapatkan:

ΔT = -0.22/α

Untuk menentukan nilai α, kita perlu mencari informasi tentang koefisien muai listrik tembaga. Menurut salah satu hasil pencarian, nilai α untuk tembaga adalah sekitar 4 x 10-3 °C-1.

Substitusi nilai α ke dalam persamaan ΔT, maka kita dapatkan:

ΔT = -0.22/(4 x 10-3)

ΔT = -55 °C

Jadi, perubahan suhu kawat tembaga yang harus diturunkan agar hambatannya berkurang 22% adalah -55 °C.

Untuk menentukan suhu akhir kawat tembaga setelah diturunkan, kita perlu mengurangi suhu mula-mula dengan perubahan suhu, yaitu:

T = T0 - ΔT

Di mana T adalah suhu akhir kawat (°C), T0 adalah suhu mula-mula kawat (°C), dan ΔT adalah perubahan suhu kawat (°C).

Substitusi nilai T0 dan ΔT ke dalam persamaan T, maka kita dapatkan:

T = 80 - (-55)

T = 135 °C

Jadi, suhu akhir kawat tembaga setelah diturunkan agar hambatannya berkurang 22% adalah 135 °C.

Jika ada pertanyaan lain, silahkan hubungi : 0859106524925