Penjelasan:

A. Impedan adalah oposisi yang diberikan oleh rangkaian terhadap arus listrik. Pada rangkaian ini, impedan dapat dihitung dengan menggunakan rumus impedan Z = √(R^2 + (2πfL)^2), dimana R adalah resistansi, L adalah reaktansi, dan f adalah frekuensi. Dengan menggunakan nilai-nilai yang diberikan, impedan rangkaian ini adalah Z = √(60^2 + (2π(50)(0,08))^2) = √(3600 + 3,1416) = 60,13 ohm.

B. Kuat arus adalah jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Pada rangkaian ini, kuat arus dapat dihitung dengan menggunakan rumus i = V/Z, dimana V adalah tegangan dan Z adalah impedan. Dengan menggunakan nilai-nilai yang diberikan, kuat arus rangkaian ini adalah i = 120/60,13 = 1,99 ampere.

C. VR dan VL adalah tegangan yang dialami oleh resistor dan indutansi pada rangkaian ini. Pada rangkaian ini, tegangan resistor dapat dihitung dengan menggunakan rumus VR = iR, dimana i adalah kuat arus dan R adalah resistansi. Tegangan indutansi dapat dihitung dengan menggunakan rumus VL = i(2πfL), dimana f adalah frekuensi dan L adalah reaktansi. Dengan menggunakan nilai-nilai yang diberikan, tegangan resistor dan indutansi pada rangkaian ini adalah VR = 1,99(60) = 119,4 volt dan VL = 1,99(2π(50)(0,08)) = 6,28 volt.

D. Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dan daya aparent. Daya aktif adalah daya yang digunakan untuk menggerakkan beban, sedangkan daya aparent adalah total daya yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian. Pada rangkaian ini, faktor daya dapat dihitung dengan menggunakan rumus faktor daya = P/S, dimana P adalah daya aktif dan S adalah daya aparent.Daya aktif dapat dihitung dengan menggunakan rumus P = V * i * cosφ, dimana V adalah tegangan, i adalah kuat arus, dan cosφ adalah faktor daya. Daya aparent dapat dihitung dengan menggunakan rumus S = V * i, dimana V dan i adalah tegangan dan kuat arus yang sama seperti y